Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV, nama Tom Lembong mencuat seusai Cak Imin merasa tidak puas dengan pernyataan Gibran soal potensi kawasan bioregional.
"Pertanyaan saya tidak terjawab sama sekali. Karena di UU kita juga dinyatakan potensi bioregional kita itu wilayah nasional kita bukan terbagi bukan hanya soal politik dan administrasi, tetapi ekosistem lingkungannya ada sekaligus juga komunitas masyarakat yang tumbuh juga menjadi pertimbangan," jelas Cak Imin.
Lebih lanjut, Cak Imin juga memberikan contoh Papua dan Maluku untuk mempertegas jawabannya.
Baca juga: Saling Sentil Gibran dan Cak Imin, Media Sosial Auto Langsung Heboh soal El Sulfat dan El Slepet
"Papua misalnya, jangan pernah salah dalam membangun Papua. Papua harus berbasis pemerataan dan keadilan yang sempurna. Maluku misalnya, dengan kekuatan maritimnya. Maluku menjadi bioregional untuk pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan," lanjutnya.
Seusai mendengar jawaban dari Cak Imin, Gibran pun lantas menjawab.
Gibran menegaskan, pembangunan ke depan tak lagi hanya di Jawa atau Jawa Sentris.
"Harus Indonesia Sentris, pembangunan IKN sebagai simbol transformasi pembangunan Indonesia, Papua dan lain-lain. Itu kan tadi sudah saya jawab. Intinya sekali lagi, pembangunan tak boleh Jawa Sentris, harus lebih memperhatikan masyarakat terutama yang di luar Jawa, biar bisa merasakan akses konektifitas yang lebih baik," ujar Gibran.
Selain itu, Gibran juga turut mengatakan inflasi harus diturunkan, peningkatan peluang kerja harus dilakukan dan menumbuhkan titik ekonomi baru.
Di momen inilah, Gibran menilai Cak Imin tidak paham pertanyaannya sendiri dan menyinggung dapat contekan dari Tom Lembong.
"Itu kan tadi sudah saya jawab Gus. Mungkin Gus Muhaimin juga tak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya. Mungkin itu dapat contekan dari pak Tom Lembong," jelasnya.
Tak sekali, Gibran juga turut menyinggung nama Tom Lembong melalui pertanyaan yang ditujukan kepada Cak Imin.
Gibran menanyakan tentang pandangan Cak Imin mengenai pemanfaatan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.
Pertanyaan itu disampaikan Gibran berdasarkan pada pernyataan-pernyataan yang kerap digaungkan oleh Tom Lembong yang notabene Co-Captain Timnas AMIN tentang penggunaan baterai berbasis lithium iron phosphate (LFP) untuk kendaraan listrik tanpa nikel.
"Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP itu timsesnya, tapi cawapresnya gak paham LFP itu apa, sering bicara LFP-LFP lithium iron phosphate, Tesla tidak pakai LFP, ini kan kebohongan publik mohon maaf, Tesla itu pakai nikel pak, dan kita sekarang, Indonesia itu memiliki cadangan nikel terbesar di dunia."