TRIBUNWOW.COM - Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Ketua Umum PDIP Megawati berkomentar soal penggunaan knalpot brong dalam berkampanye.
Namun, kali ini Ganjar Pranowo dan Megawati memiliki silang pendapat soal knalpot brong untuk kampanye.
Hal tersebut berkaca dari kasus penganiayaan relawan Ganjar Pranowo - Mahfud MD yang terjadi di Boyolali oleh oknum TNI.
Baca juga: Keadilan dalam Penanganan Kasus Boyolali, Konvoi Sepeda Motor Berknalpot Brong juga Tak Dibenarkan
Megawati menganggap penggunaan knalpot brong tersebut adalah hal yang biasa.
Pernyataan itu disebutkan Megawati dalam HUT PDIP yang berlangsung pada Rabu, 10 Januari 2024.
Mulanya, Megawati menganggap tingkah relawan pakai knalpot brong itu adalah hal yang biasa dan tidak menganggu.
"Ketika kasus Boyolali saya sampai mikir sebenarnya apa yang ada di dalam hati dan pikiran mereka?" ujar Megawati.
"Kok enak saja rakyat dibegituin, apa enggak tahu kan sekarang anak muda seneng banget pakai motor breng-breng, knalpotnya dicopot kan itu menunjukkan namanya anak muda mau sok jagoan gitu," tambahnya.
Ketua Umum PDIP itu mengaku prihatin dengan kondisi para relawan setelah dipukuli.
Baca juga: Megawati Anggap Tingkah Relawan Ganjar Pakai Knalpot Brong Sudah Hal Lumrah: Namanya Anak Muda
"Yang dipukuli lakok mulut bisa sampai sini (kening), kan saking cocor membengkak."
"Terus saya sampai mikir, yang melakukan itu orang tuanya siapa? Ada rakyat yang kayak gitu? Orang tuanya itu di mana sih? Apa bukan rakyat? Ya rakyat lah."
Ia menambahkan posisi para aparat yang masuk tanpa bayaran namun digaji oleh negara dari uang rakyat.
"Eling lo (ingat lo) TNI sama Polri jadi itu kan gratis lo, dibayar oleh negara lo, negara itu dari mana bayarannya ya dari rakyat lah yang ngumpulin patuh bayar pajak, dll, ini sirkulasi apa?"
"Saya bukan sentimen, ini supaya tahu kalian itu abdi negara, bukan perorangan. Sudah begitu mbok sadar, yang harus dilindungi itu siapa? ya rakyatlah lakok saya lihat sekarang kayak begini ya? Saya kalau ngomong memang benar ," tambahnya.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Ganjar Pranowo justru melarang penggunaan knalpot brong.