"Berarti yang dikasih uang anak-anaknya dulu?" ujar perekam OTK itu.
"Anak-anak kecil doang, Rp 100 ribu anak kecil sini pada ngeroyok semua. Yang ajudannya Pak Teddy yang bagiin," jawab Yuli.
Setelahnya, Yuli mengaku jika ia dimintai KTP oleh pria berseragam.
"Itu diambil KTP sama KK. Babinsa yang ambil orang dari Abri kayak pakaian loreng-loreng. Iya diambil, mama saya diambil enggak tahu buat apa 'Entar ada ya bu' kata dianya ngomong," ujar Yuli.
Atas hal tersebut, Yuli berharap banyak Prabowo bisa membantu kehidupannya untuk lebih baik.
"Saya ngomong ke suami juga saya enggak berharap ya pak, berharap enggak berharap mudah-mudahan rezeki ngomong kayak gitu."
"Entar ya bu, ada sesuatu' enggak tahu apaan," tambah Yuli menirukan pria yang meminta KTP tersebut.
Video pengakuan Yuli itu pun viral hingga menganggap Prabowo telah memberikan uang Rp 200 ribu pada warga Cilincing.
Namun, ternyata video Yuli tersebut merupakan video yang sudah dipotong-potong dan disebarkan oleh orang tak bertanggungjawab.
Yuli mengatakan video tersebut tak sesuai dengan kondisi asli di lapangan.
Ia mengaku bahwa wawancara oleh pihak yang memberinya Rp 200 ribu tersebut telah diedit sehingga tidak sesuai dengan aslinya.
"Video yang beredar itu bohongan Pak, nggak bener banget. Pertama itu mereka nanya ke saya, ibu didatangi Pak Prabowo? Saya jawab iya Pak, saya seperti mimpi. Ya Allah saya seperti gimana gitu ya," cerita Yuli yang ditemui di rumahnya di daerah Cilincing, Rabu, (3/1/2024).
Ia melanjutkan, pelaku ‘operasi 200 ribu’ orang tak dikenal (OTK) tersebut juga menanyakan apakah dirinya diberi uang oleh Prabowo.
"Saya jawab bukan uang, yang dikasih hanya baju warna coklat tiga. Bajunya juga lagi saya cuci. Prabowo hanya memberikan uang kepada anak-anak kecil untuk tahun baruan, udah gitu doang," ungkap dia.
Warga Cilincing itu mengaku, justru pihak yang mendatanginya itulah yang memberikan uang kepada dirinya dan ibunya sebesar Rp 200 ribu.