Zaki mengatakan jika anaknya menjadi sasaran hukuman karena dia menolak melepaskan bendera Palestina.
Novara Media melaporkan bahwa orang tua anak tersebut mengirim surat kepada kepala sekolah dan gubernur.
Ia mengatakan tindakan yang diambil telah membuat dia tertekan, terluka, terhina, tidak berdaya, menarik diri dan takut.
Sementara itu, pihak sekolah mengatakan ada informasi yang salah yang diterima oleh para wali murid.
Sekolah itu awalnya masih akan buka dan belum tutup lebih awal.
Baca juga: Hamas Rilis Video Tawanan Lanjut Usia, Keluarga di Israel Lakukan Tuntutan ke Pemerintahan Tel Aviv
Namun, sebuah postingan membuat mereka tutup lebih awal.
"Meningkatnya ancaman terhadap staf dan sekolah, berdasarkan pemalsuan jahat yang disiarkan oleh berbagai media," tulis pihak sekolahan.
"Keputusan ini diambil setelah refleksi yang cermat dan karena kami ingin sekolah menjadi tempat yang aman bagi anak-anak dan staf," itu menambahkan.
Terkait dengan tuduhan penganiayaan, pihak sekolah mengatakan tak ada bukti dari intimidasi atau pelanggaran.
"Sangat disayangkan dan menyedihkan bahwa informasi yang salah ini digunakan untuk menyasar sekolah dasar." (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)