Perang Israel Vs Hamas

Sekolah Dasar di London sampai Tutup setelah Ada Murid Lelaki yang Dihukum karena Bendera Palestina

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang Tua berdemo karena anaknya dapat intimidasi lantaran bawa bendera Palestina ke sekolah, Selasa (26/12/2023) - sekolah tutup di London viral lantaran akun TikTok Zaki yang memiliki lebih dari 80 ribu pengikut mengunggah kasus anaknya warga Palestina

TRIBUNWOW.COM - Sebuah sekolah dasar (SD) di London Timur ditutup lebih awal saat liburan Natal.

Dikutip dari Sky News, penutupan itu lantaran ada murid lelaki berusia 8 tahun yang dihukum oleh gurunya, Selasa (26/12/2023).

Murid tersebut memasang bendera Palestina di belakang jaket yang ia gunakan.

Baca juga: Netanyahu Dapat Cemoohan saat Rapat Parlemen dari Rakyatnya, Akui Perang dengan Hamas Butuh Waktu

Sang guru meminta melepaskan namun murid tersebut menolaknya.

Setelah kejadian itu, SD di London Timur itu ditutup lebih cepat saat liburan Natal.

Para pengunjuk rasa lalu berkumpul di luar sekolah untuk menuntut sang guru.

"Guru dan keluarga harus bersatu, pendidikan adalah hak asasi manusia," kata pengunjuk rasa.

Kejadian tersebut viral lantaran sebuah akun TikTok bernama Zaki yang memiliki lebih dari 80 ribu pengikut memberikan tuduhan.

Baca juga: Melihat Kecanggihan Terowongan Buatan Sayap Militer Hamas, Isu Banjir Buatan Israel Tak akan Tembus

Zaki adalah ayah dari murid lelaki yang dimaksudkan tersebut.

Tuduhan itu untuk seorang murid 8 tahun yang telah diintimidasi, dilecehkan dan trauma mental oleh gurunya karena ia adalah warga Palestina.

Dalam klip tersebut, lebih dari 1.000 akun memberikan komentar.

Zaki mengatakan para orang tua diberitahu bahwa mereka dan anak-anak mereka dapat dirujuk ke program pencegahan anti-terorisme pemerintah.

Hal ini dilakukan setelah para siswa menunjukkan dukungan untuk Palestina pada hari Anak-anak pada 17 November. .

Dia juga mengklaim 170 orang tua telah menandatangani surat pengaduan terhadap sekolah tersebut.

Alasan yakni kekhawatiran atas "kebebasan berbicara, disparitas pendekatan, dan Islamofobia".

Baca juga: Melihat Kondisi Keluarga Sandera Lansia yang Videonya Diunggah Hamas Minta Kesepakatan ke Israel

Zaki mengatakan jika anaknya menjadi sasaran hukuman karena dia menolak melepaskan bendera Palestina.

Novara Media melaporkan bahwa orang tua anak tersebut mengirim surat kepada kepala sekolah dan gubernur.

Ia mengatakan tindakan yang diambil telah membuat dia tertekan, terluka, terhina, tidak berdaya, menarik diri dan takut.

Sementara itu, pihak sekolah mengatakan ada informasi yang salah yang diterima oleh para wali murid.

Sekolah itu awalnya masih akan buka dan belum tutup lebih awal.

Baca juga: Hamas Rilis Video Tawanan Lanjut Usia, Keluarga di Israel Lakukan Tuntutan ke Pemerintahan Tel Aviv

Namun, sebuah postingan membuat mereka tutup lebih awal.

"Meningkatnya ancaman terhadap staf dan sekolah, berdasarkan pemalsuan jahat yang disiarkan oleh berbagai media," tulis pihak sekolahan.

"Keputusan ini diambil setelah refleksi yang cermat dan karena kami ingin sekolah menjadi tempat yang aman bagi anak-anak dan staf," itu menambahkan.

Terkait dengan tuduhan penganiayaan, pihak sekolah mengatakan tak ada bukti dari intimidasi atau pelanggaran.

"Sangat disayangkan dan menyedihkan bahwa informasi yang salah ini digunakan untuk menyasar sekolah dasar." (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)