Media Israel melaporkan, tiga sandera itu berasal dari Kibbutz Nir Oz di sepanjang perbatasan Israel yang dulu menjadi tempat sasaran Hamas.
Peri saat itu berada di rumahnya selama serangan berlangsung.
Ia mencoba mengusir orang-orang bersenjata sambil menyembunyikan istrinya di belakang sofa.
Sang anak mengatakan Peri akhirnya menyerahkan diri untuk menyelamatkan sang istri yang saat itu masih bersembunyi.
Atas rilis video tersebut, media Israel geram dengan menyebutkan video kriminal.
Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari mengatakan sedang berupaya membebaskan sandera.
Baca juga: Warga Thailand yang Jadi Sandera Hamas telah Kembali ke Negaranya, Pakai Baju Gambar Bendera Israel
"Chaim, Yoram dan Amiram, saya harap Anda mendengarkan saya malam ini. Ketahuilah ini, kami melakukan segalanya, segalanya untuk mengembalikan Anda dengan selamat," kata Daniel.
Israel di masa lalu menyebut video semacam itu sebagai bentuk perang psikologis yang dilakukan Hamas.
Setelah video terbaru dirilis, keluarga warga Israel yang ditawan oleh Hamas di Gaza melakukan protes di luar markas Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv.
Mereka menuntut pembebasan segera orang yang mereka cintai.
Protes ini terjadi di tengah meningkatnya kemarahan di Israel setelah militer Israel pekan lalu mengakui pihaknya secara keliru menembak mati tiga tawanan Israel di Gaza meskipun mereka melambai bendera putih. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)