Perang Israel Vs Hamas

Hamas Rilis Video Tawanan Lanjut Usia, Keluarga di Israel Lakukan Tuntutan ke Pemerintahan Tel Aviv

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tawanan lansia Hamas minta bantuan ke Israel, Selasa (19/12/2023)

TRIBUNWOW.COM - Hamas telah mengunggah video yang memperlihatkan tiga tawanan lanjus usia warga Israel.

Ketiganya berbicara agar minta segera dibebaskan, Selasa (19/12/2023).

Dikutip dari Al Jazeera, video itu diunggah berdurasi satu menit dengan judul 'Jangan biarkan kami menjadi tua di sini'.

Baca juga: Hamas Lakukan Perekrutan Anggota di Lebanon, Hizbullah yang Jadi Sekutu Punya Peluang Lebarkan Sayap

Video tersebut diunggah melalui akun Telegram milik Brigade Qassam.

Diketahui, sandera tersebut telah diidentifikasi identitasnya oleh pejabat Israel.

Mereka adalah Chaim Peri (79), Yoram Metzger (80) dan Amiram Cooper (84).

Ketiga pria lansia itu dibawa oleh Hamas pada serangan 7 Oktober 2023.

Dalam video tersebut, Peri, yang duduk di antara dua tawanan lainnya.

Ia mengatakan dalam bahasa Ibrani bahwa ia ditahan bersama sandera lanjut usia lainnya yang menderita penyakit kronis dan kondisi mereka sangat buruk.

Baca juga: Israel Mulai Memompa Air ke Terowongan di Gaza untuk Tutup Jalan Hamas, AS Pertanyakan Nasib Sandera

“Kami adalah generasi yang membangun landasan bagi penciptaan Israel," kata Peri.

"Kamilah yang memulai militer IDF. Kami tidak mengerti mengapa kami ditinggalkan di sini,” katanya, mengacu pada angkatan bersenjata Israel.

Peri meminta agar Israel segera membebaskannya dengan penebusan dalam bentuk apapun.

“Anda harus melepaskan kami dari sini. Tidak peduli berapa biayanya."

"Kami tidak ingin menjadi korban akibat langsung dari serangan udara militer IDF. Bebaskan kami tanpa syarat apa pun,” tambahnya.

Video tersebut diakhiri dengan ketiga pria tersebut berkata serempak: “Jangan biarkan kami menjadi tua di sini.”

Baca juga: Keluarga Sandera Israel Marah dengan Netanyahu, Sebut Pimpinan Hamas-lah yang Telah Bebaskan Mereka

Yocheved Lifshitz (tengah) dan Nurit Cooper (kanan) dikawal anggota Hamas saat keduanya dibebaskan dan diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di lokasi yang tak disebutkan, Senin (23/10/2023). (AP/AL QASSAM BRIGADES)

Media Israel melaporkan, tiga sandera itu berasal dari Kibbutz Nir Oz di sepanjang perbatasan Israel yang dulu menjadi tempat sasaran Hamas.

Peri saat itu berada di rumahnya selama serangan berlangsung.

Ia mencoba mengusir orang-orang bersenjata sambil menyembunyikan istrinya di belakang sofa.

Sang anak mengatakan Peri akhirnya menyerahkan diri untuk menyelamatkan sang istri yang saat itu masih bersembunyi.

Atas rilis video tersebut, media Israel geram dengan menyebutkan video kriminal.

Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari mengatakan sedang berupaya membebaskan sandera.

Baca juga: Warga Thailand yang Jadi Sandera Hamas telah Kembali ke Negaranya, Pakai Baju Gambar Bendera Israel

"Chaim, Yoram dan Amiram, saya harap Anda mendengarkan saya malam ini. Ketahuilah ini, kami melakukan segalanya, segalanya untuk mengembalikan Anda dengan selamat," kata Daniel.

Israel di masa lalu menyebut video semacam itu sebagai bentuk perang psikologis yang dilakukan Hamas.

Setelah video terbaru dirilis, keluarga warga Israel yang ditawan oleh Hamas di Gaza melakukan protes di luar markas Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv.

Mereka menuntut pembebasan segera orang yang mereka cintai.

Protes ini terjadi di tengah meningkatnya kemarahan di Israel setelah militer Israel pekan lalu mengakui pihaknya secara keliru menembak mati tiga tawanan Israel di Gaza meskipun mereka melambai bendera putih. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)