Klub bernuansa biru itu masih memiliki asa finish dan mengamankan satu tiket keĀ championship seriesĀ di posisi kedua karena hanya berselisih 3 poin dari Bali United yang sudah kumpulkan 40 poin.
Sementara itu, nasib kontras justru tengah dialami rival abadi mereka di Bumi Jawa Tengah, Persis Solo.
Persis Solo seolah sudah angkat bendera putih dalam perburuan gelar juara Liga 1 2023/2024.
Target urgensi Persis Solo adalah keluar dari zona merah degradasi dan juga finish di posisi 10 besar seperti musim lalu.
Tim kebanggaan Pasoepati itu juga harus mengakui PSIS Semarang bernasib lebih apik ketimbang mereka di musim 2023/2024
Mengingat jarak poin dan posisi mereka bak langit dan bumi.
Baca juga: Persija Jakarta Cari Pengusik Andritany? Persik Kediri-PSIS Semarang Jadi Jawaban, Jebolan Persib
Persis Solo bertengger di posisi ke-15 klasemen sementara dengan 25 poin dari 21 pertandingan.
Dengan rincian 6 kali menang, 7 seri dan 8 kali menelan kekalahan.
Tim yang bermarkas di Stadion Manahan itu pun ketar-ketir, karena posisi mereka satu strip di atas Arema FC yang berada di zona batas ambang degradasi.
Bahkan, mereka hanya terpaut 4 poin dari Arema FC.
Jika margin terus tergerus, tak menutup kemungkinan Arema FC bakal menjatuhkan Persis Solo dan keluar dari zona merah.
Lantas, bak ada asap ada api, yang sebenarnya terjadi dengan PSIS Semarang dan Persis Solo?
Perbedaan nasib yang kini dialami PSIS Semarang dan Persis Solo bermuara pada kebijakan transfer berbeda keduanya sejak awal musim.
Sejak awal musim, PSIS Semarang terus gencatkan perekrutan pemain secara agresif berlabel bintang.
Bahkan, mereka berani melakukan terobosan pertaruhan dalam perekrutan pemain asing dengan menggaet pemain yang tak diperhitungkan sebelumnya.