Pilpres 2024

Polemik Debat Capres Kubu Prabowo-Gibran, Disebut Minta Dihilangkan hingga Tak Mau saling Sanggah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan nomor urut 2 saat pengambilan nomor urut Capres dan Cawapres 2024 di halaman Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023). Hasil pengundian nomor urut pasangan Capres dan Cawapres yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat nomor 1, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapat nomor urut 2, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapat nomor urut 3.

“Misal debat antara Cak Imin (Muhaimin Iskandar), Mas Gibran, dan Pak Mahfud MD dengan Bahasa Inggris dan tanpa bawa teks-pun, kami siap. Tapi kami tidak mengusulkan itu,” tutur Nusron.

Baca juga: Rocky Gerung Beri Saran ke Ganjar Pranowo jika Ingin Debat Bacapres di UI: Bisa Pelajarin Tu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyempatkan diri untuk menjenguk Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan di General Hospital Singapura, Selasa (21/11/2024). (Tribunnews.com)

Namun, TKN Prabowo-Gibran membantah jika telah mengusulkan ide format debat.

Seperti diketahui, KPU RI telah mengubah format debat capres-cawapres tak seperti pada Pilrpes 2019 lalu.

KPU mengatakan ada 5 debat yang berlangsung dan akan menghadirkan seluruh paslon dalam sesi debat.

Debat antar cawapres juga masih akan dihelat hanya saja capres ikut mendampingi selama sesi debat.

Baca juga: Gibran Rakabuming Dianggap Takut Debat, TKN Sebut akan Buktikan pada Debat KPU Bersama Prabowo

Terbaru, TKN Prabowo-Gibran kembali mengusik soal debat yang akan dihelat KPU RI.

Dikutip dari Wartakota, Dewan Pakar TKN Drajad Wibowo mengakui ada yang diusulkan ke KPU RI.

“Memang ada usulan dari kita agar debatnya tidak menjadi saling sanggah. Jadi sesi saling sanggahnya kalau bisa dikurangi, atau dihilangkan,” kata Drajat saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).

“Tetapi pasangan calon itu diberikan kesempatan lebih panjang untuk pendalaman kebijakan,” ucap Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

TKN mengusulkan hal tersebut untuk memaksimalkan waktu agar capres dan cawapres bisa menjelaskan gagasan dan program kerja mereka. (TribunWOw.com/ Tiffany Marantika)