Selain itu, Hasto juga turut mengungkit jasa PDIP dan kader yang dikorbankan ketika memberikan jalan bagi Bobby untuk maju di Pilwalkot Medan 2020 lalu.
Baca juga: Gerindra Sebut Ada Pihak yang Ingin Menjegal Gibran Jadi Cawapres, Ganjar-Hasto Umpamakan Sepak Bola
Hasto membeberkan, sebelum masuknya nama Bobby, PDIP sejatinya sudah menunjuk Sekretaris DPD PDIP Sumatera Utara, Sutarto untuk maju sebagai Calon Wali Kota Medan.
Pada kenyataannya, PDIP justru memutuskan untuk memberikan karpet merah kepada Bobby untuk menjadi orang nomor satu di Medan.
"Ketika Mas Bobby dicalonkan, karena komitmen terhadap masa depan di Kota Medan, dan kita tahu sebelumnya ada berbagai persoalan-persoalan korupsi, maka kami berikan karpet merah kepada Mas Bobby."
"Pada saat itu kami prioritaskan Mas Bobby, termasuk siapa yang menjadi Calon Wakil Wali Kota. Padahal sebelumnya kami sudah memutuskan saudara Sutarto, Sekretaris DPD kami," terang Hasto.
Hasto juga turut menyinggung soal dinamika politik yang bisa berubah karena kekuasaan.
Termasuk dengan Bobby yang dulunya setia kepada PDIP tapi kini memilih untuk berpaling.
"Tapi politik ini kemudian mengalami dinamika. Orang bisa berubah oleh kekuasaan politik. Karena kekuasaan itu mengandung sisi-sisi gelap," ungkap Hasto.
Pada akhir pernyataannya, Hasto menegaskan PDIP akan segera ambil sikap atas apa yang dilakukan oleh Bobby.
Masalah Bobby akan diurus langsung oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun.
"Sehingga tentu saja partai mengambil sikap, dan proses itu sudah dijalankan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan, Pak Komarudin Watubun," pungkas Hasto.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
Sebagian artikel ini telah dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com dengan judul Bobby Dukung Prabowo-Gibran, Djarot: Otomatis Bukan Anggota Partai Lagi