TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, angkat bicara soal status Wali Kota Medan, Bobby Nasution
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Djarot menjelaskan jika secara otomatis Bobby sudah bukan lagi bagian dari keluarga PDIP.
Mengingat, belum lama ini, Bobby Nasution mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 mendatang.
Djarot menegaskan jika PDIP tak mentolerin jika ada kader yang hendak bermain dua kaki di Pilpres 2024.
Baca juga: Bobby Nasution Beri Dukungan kepada Prabowo-Gibran, Ganjar Beri Respons Santai: Silakan, Boleh
"PDI Perjuangan dalam berjuang tidak pernah bermain di dua kaki," terangnya.
Kini PDIP menunggu Bobby Nasution untuk mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) miliknya.
Pasalnya, pengembalian KTA adalah bukti secara resmi jika Wali Kota Medan itu resmi meninggalkan PDIP.
"Kita tunggu sikap ksatria Mas Bobby untuk kembalikan KTA ke DPD Sumatera Utara," tutur pria berusia 61 tahun itu.
Baca juga: Giliran Bobby Nasution yang Panen Agresi PDIP: Disebut Tak Beretika hingga Singgung Karpet Merah
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya telah melakukan klarifikasi terkait dukungan Bobby kepada Prabowo.
Ia juga menjelaskan jika PDIP telah berbicara secara baik-baik terkait permasalahan yang ada saat ini.
Hasto juga telah mempersilakan Bobby untuk memberikan dukungannya kepada Prabowo.
Dengan catatan, Bobby harus mengundurkan diri dari PDIP dengan mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) terlebih dahulu.
"Ya kalau itu kan sangat jelas, partai politik punya disiplin, PDI Perjuangan itu kokoh. Kemudian klarifikasi sudah dilakukan."
"Ketika anggota partai memberikan dukungan kepada calon lain, itu kan suatu bentuk Political Dissenting Opinion (pendapat berbeda dalam berpolitik) sehingga tentu saja kami akan melakukan proses."
"Dan kemarin kami sudah berbicara baik-baik, sehingga kalau mau mendukung yang lain silahkan, tapi kemudian mengundurkan diri, KTA-nya dikembalikan," kata Hasto, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (9/11/2023).
Selain itu, Hasto juga turut mengungkit jasa PDIP dan kader yang dikorbankan ketika memberikan jalan bagi Bobby untuk maju di Pilwalkot Medan 2020 lalu.
Baca juga: Gerindra Sebut Ada Pihak yang Ingin Menjegal Gibran Jadi Cawapres, Ganjar-Hasto Umpamakan Sepak Bola
Hasto membeberkan, sebelum masuknya nama Bobby, PDIP sejatinya sudah menunjuk Sekretaris DPD PDIP Sumatera Utara, Sutarto untuk maju sebagai Calon Wali Kota Medan.
Pada kenyataannya, PDIP justru memutuskan untuk memberikan karpet merah kepada Bobby untuk menjadi orang nomor satu di Medan.
"Ketika Mas Bobby dicalonkan, karena komitmen terhadap masa depan di Kota Medan, dan kita tahu sebelumnya ada berbagai persoalan-persoalan korupsi, maka kami berikan karpet merah kepada Mas Bobby."
"Pada saat itu kami prioritaskan Mas Bobby, termasuk siapa yang menjadi Calon Wakil Wali Kota. Padahal sebelumnya kami sudah memutuskan saudara Sutarto, Sekretaris DPD kami," terang Hasto.
Hasto juga turut menyinggung soal dinamika politik yang bisa berubah karena kekuasaan.
Termasuk dengan Bobby yang dulunya setia kepada PDIP tapi kini memilih untuk berpaling.
"Tapi politik ini kemudian mengalami dinamika. Orang bisa berubah oleh kekuasaan politik. Karena kekuasaan itu mengandung sisi-sisi gelap," ungkap Hasto.
Pada akhir pernyataannya, Hasto menegaskan PDIP akan segera ambil sikap atas apa yang dilakukan oleh Bobby.
Masalah Bobby akan diurus langsung oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun.
"Sehingga tentu saja partai mengambil sikap, dan proses itu sudah dijalankan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan, Pak Komarudin Watubun," pungkas Hasto.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
Sebagian artikel ini telah dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com dengan judul Bobby Dukung Prabowo-Gibran, Djarot: Otomatis Bukan Anggota Partai Lagi