Ilmu pembuatan wayang kulit secara turun temurun terus teregenerasikan dengan baik di Desa Butuh, Sidowarno.
Hingga saat ini, setidaknya, sudah ada enam generasi penerus Mbah Kasimo sebagai pengrajin wayang di Dusun Butuh, Sidowarno.
"Dari Mbah Kasimo muncul generasi-generasi baru, dan karena itu akhirnya muncul wayang di Butuh Sidowarno, dan saya sendiri sudah generasi ke-5 dan 6," ungkap Nardi.
Terkini, produk-produk wayang kulit dari Dusun Butuh, Sidowarno banyak digunakan oleh dalang-dalang di seluruh Indonesia.
Bahkan, produk wayang kulit Butuh Sidowarno sudah dikenal sampai ke mancanegara seperti Jepang, Spanyol dan Swiss.
Perjuangan Masyarakat Dusun Butuh Merintis Desa Wisata
Siapa sangka, di balik keberhasilan Dusun Butuh, Sidowarno saat ini, ada campur tangan kolaborasi dari beberapa tokoh penggerak dan para pemudi.
Satu di antara tokoh penggerak masyarakat di Dusun Butuh, Sidowarno tak lain adalah Nardi Baron.
Selain menjadi satu di antara tokoh penggerak, Nardi Baron juga didapuk sebagai Local Champion Kampung Astra di Dusun Butuh, Sidowarno.
Dalam penjelasannya, Nardi Baron menceritakan tentang bagaimana perjuangan para tokoh penggerak hingga akhirnya mampu membawa Dusun Butuh, Sidowarno menjadi satu di antara desa wisata edukasi rujukan di Kabupaten Klaten.
"Di tahun 2009, kami dibentuk Usaha Bersama (UB) yang dinamakan Bima, dari 2009 itu di Sidowarno ada 20 UB, itu atas prakarsa bapak Rujito Suprayoga (kades sidowarno)," jelas Nardi.
"Waktu itu kita, dari setiap UB ada 10 anggota, pak Rujito membuat UB dengan 20 kelompok kurang lebih 200 orang, yang berjalan hanya UB Bima yang diketuai oleh Bapak Mamik Raharjo, bendahara Hasan, dan Sekretaris Suryono," lanjutnya.
Pria yang dalam kesehariannya merupakan pengrajin wayang itu menceritakan bagaimana jatuh bangunnya kelompok UB Bima yang saat itu sempat mengalami penurun drastis keanggotaan.
"Dari 10 orang kita jatuh bangun sampai anggota hanya menyisakan 5 sampai enam," bebernya.
Meski mengalami penurunan drastis keanggotaan, semangat juang UB Bima tak serta merta padam.