Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube KompasTV pada Rabu, 1 November 2023, Presiden Jokowi mengaku mendapat berita dicopotnya baliho tersebut dari Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
"Tadi memperoleh informasi dari Gubernur Provinsi Bali mengenai kemarin ada pemindahan atribut-atribut partai dari lokasi di mana saya datang," ujar Presiden Jokowi saat memberi keterangan pers di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur, pada Rabu, 1 November 2023.
Presiden Jokowi juga menekankan bahwa semua aparatur negara seperti ASN, Polri, hingga TNI pun harus netral dalam Pilpres 2024 nanti.
Tak hanya mengusung netralitas, Presiden Jokowi juga menyorot pemindahan atribut partai harus meminta izin kepada pengurus partai setempat.
"ASN semua harus netral, TNI semua harus netral, Polri semua harus netral."
Baca juga: Partai Gelora Ungkap Jokowi Sempat Dorong Prabowo Komunikasi dengan PDIP Jauh sebelum Gibran Muncul
"Oleh sebab itu, pemindahan beberapa atribut partai-partai mestinya pemerintah kabupaten dan kota serta provinsi minta ijin kepada pengurus partai di daerah. Berkomunikasi dengan pengurus partai di daerah. Jangan sampai nanti terjadi miskomunikasi dan menjadikan semuanya tidak baik," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya oleh Kompas.com, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali sempat menurunkan baliho yang bergambarkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang dipasang di Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali pada Selasa, 31 Oktober 2023 lalu.
Dicopotnya baliho Ganjar-Mahfud tersebut dilaksanakan sebelum kunjungan kerja Presiden Jokowi di Pasar Bulan yang dijadwalkan pada pukul 10.30 WITA.
Pencopotan baliho Ganjar-Mahfud tersebut merupakan instruksi langsung dari Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, menurut penurutan dari Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi.
"Sesuai dengan perintah Pak Pj Gubernur, yang pasti, saya diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara," tutur Kepala Satpol PP Bali, Nyoman Rai Dharmadi, Selasa 31 Oktober 2023. (TribunWow.com)
Baca berita Pilpres 2024 lainnya
Sebagian artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com dengan judul Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun: Banteng Kalau Diam Jangan Diganggu, Kalau Bangun Dia Brutal