"Sebab Rafale telah membuktikan kapasitas operasionalnya pada banyak kesempatan dan telah menjalani tugasnya di sejumlah medan yang sangat menantang," lanjut Florence Parly.
Florence Parly juga menyatakan bahwa adanya perjanjian dengan Indonesia berhasil menunjukkan kepercayaan kepada Prancis sebagai rekanan yang sangat kuat dari kedua negara.
"Kita berhasrat bersama Menteri Prabowo Subianto bahwa kontrak dapat diaktifkan sesegera mungkin untuk meluncurkan proses produksi dan agar Indonesia dapat memanfaatkan pesawat Rafale dan sarana yang luar biasa dalam waktu dekat," pungkas Parly.
Baca juga: Momen Prabowo Mendadak Dicegat Asisten Pribadinya di Hadapan Banyak Orang, Ingatkan Hal Ini
Partai Gelora Mantap Usung Prabowo Jadi Bacapres
Satu di antara partai Koalisi Indonesia Maju, Partai Gelora mantap mengusung Prabowo Subianto jadi bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta di wawancara Kompas TV, Jumat 22 September 2023.
Dalam kesempatan itu, Anis Matta mengatakan alasan mendukung Prabowo jadi Presiden 2024.
Lantaran berkaca dari Pilpres 2019 lalu di mana Prabowo berduel dengan Jokowi.
"Sejak Pilpres terakhir ini saya kira Pilpres 2019 lalu kita menyaksikan ada pembelahan yang luar biasa di masyarakat kita dan antara Pilpres 2014-2019 di tengahi dengan Pilkada 2017 di DKI yang itu mengkondisikan masuk dalam pembelahan yang luar biasa," kata Anis Matta.
"Kalau kita lihat dari 2019 sampai saat ini pembelahan di masyarakat kita ini masih kuat sekali terjadi dan saya kira ini yang menjelaskan mengapa pilihan capresnya nanti jadi 3 karena pembelahan kanan kiri ini makin kuat," tuturnya.
Menurut mantan kader PKS itu, Prabowo dianggap menjadi tokoh yang pas untuk berada dalam tokoh tengah capres di Pilpres 2024.
"Dalam konteks ini Pak Prabowo menjadi tokoh tengah menjadi jalan tengah."
"Pilihan tengah di mana kira-kira kalau kita bicara ideologi kalau ini masih kita pakai bahwa ia mewakili kanan tengah dan sebagian di kiri tengah sehingga dia bisa layak sebagai tokoh tengah."
"Tapi untuk menegaskan posisi sebagai tokoh tengah ini ada hal yang berhubungan dengan personality Beliau."
Diberitakan sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Anis Matta mengatakan dirinya sempat berbicara pada Jokowi setelah ia terpilih namun belum dilantik.