Pilpres 2024

Poros Baru Demokrat, PKS, dan PPP Disebut Sulit Terjadi, Pengamat: Tidak Ada Capres Unggulan

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AHY bersama Partai Demokrat (kanan) dan Sandiaga Uno bersama PPP (kiri)

Pendekatan tersebut disebut Adi dalam rangka upaya pembentukan poros baru antara Demokrat, PPP, dan PKS.

"Saya kira yang disebut oleh SBY adalah Sandiaga Uno, Ketua Bappilu PPP. Karena kan secara eksplisit sudah terang benderang bahwa Sandi itu memang mengajak Partai Demokrat dan PKS karena kemungkinan poros (Koalisi) Perubahan itu bubar sebagai upaya membentuk poros koalisi baru," katanya dalam program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Sabtu (2/9/2023).

Adi menganggap upaya pendekatan Sandiaga ini untuk menyelamatkan marwah Demokrat dan PKS yang ditinggal oleh Partai Nasdem dengan menduetkan Anies Baswedan bersama Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Bahkan, Adi menilai poros baru ini sangat dimungkinkan jika ketiga partai bersepakat dan mengusung Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar berduet dengan Sandiaga Uno.

"Artinya itu masih memungkinkan soal bagaimana membangun solusi bahkan suatu wacana cukup serius di mana Sandiaga Uno bisa berpasangan dengan AHY," tuturnya. (*)

Berita terkait Pilpres 2024

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Nilai Poros Koalisi Demokrat, PKS, dan PPP Sulit Terjadi