TRIBUNWOW.COM - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan soal cara meraih suara di Jawa Timur tanpa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Seperti diketahui, basis pemilih PKB ada di Jawa Timur di mana menggunakan bendera agama dan Nahdatul Ulama (NU).
Lalu, PKB memutuskan keluar dari koalisi dengan Partai Gerindra dan mencalonkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden dengan Anies Baswedan.
Baca juga: PKB Keluar Koalisi, Cak Imin Sempat Minta Bertemu Langsung dengan Prabowo sebelum Deklarasi AMIN
Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Partai Gerindra masih percaya diri meski tanpa PKB.
"Kami Partai Gerindra sebagai partai kedua terbesar pemenang pemilu kami juga sudah ada langkah-langkah, simulasi yang akan dilakukan seandainya koalisi dengan A dan B," tutur Sufmi.
"Tentu tidak kami buka di sini tapi kami InsyaAllah siap dalam keadaan apapun," tambahnya dikutip dari Kompas TV, Jumat 1 September 2023.
Seperti diketahui, PKB memiliki basis dukungan tinggi di Jawa Timur.
Saat Pemilu 2019 silam, PKB berhasil meraup lebih dari 4 juta suara mengalahkan PDIP.
Meskipun akhirnya dalam Pileg PKB kalah kursi DPRD dengan PDIP.
Baca juga: BREAKING NEWS - PKB Pilih Terima Duet Anies Baswedan-Cak Imin 2024, Fix Tinggalkan Prabowo
Sementara itu, untuk bersaing dengan Cak Imin di Jawa Timur, sosok Yenny Wahid adalah orang yang tepat untuk jadi cawapres.
Saat ini, Yenny Wahid tak memiliki partai dan dekat dengan dua bakal calon presiden Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta, Ujang Komarudin, Jumat (1/9/2023) mengatakan soal peluang mendapat suara di Jawa Timur lewat Yenny Wahid.
"Dengan pindahnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke koalisi NasDem, maka yang diuntungkan posisi Yenny Wahid. Jadi semakin besar peluang Yenny jadi cawapres pendamping Prabowo maupun Ganjar," kata Ujang Komarudin di Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Baca juga: Isu Manuver Politik PKB Gabung Kubu Anies: Ganjar Langsung Beri Ucapan Selamat, Prabowo Bakal Rugi?
Ujang mengatakan, dalam beberapa kesempatan Yenny Wahid memperlihatkan bahwa dia tidak nyaman ketika satu gerbong bersama Cak Imin.
Sebab, luka lama masih belum terobati dimana Cak Imin melakukan kudeta terhadap Gus Dur yang merupakan ayahnya dari posisi Ketum PKB waktu itu.