Berita Viral

Hotman Paris Sebut Bayi Tertukar di Bogor Idealnya Dapat Ganti Rugi Triliunan, Begini Kata Pihak RS

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar unggahan akun Instagram pengacara Hotman Paris Hutapea, Senin (26/9/2022).

"Tapi di Indonesia jangan harap begitu. Nilai kemanusiaan di Indonesia enggak setinggi di luar negeri sana, makanya semua orang pakai asuransi," imbuh Hotman.

Guna mendapatkan haknya sebagai korban dari keteledoran pihak rumah sakit, keluarga korban bayi tertukar bakal menggugat RS Sentosa minggu depan.

"Langkah kami minggu ini kami akan melakukan laporan kepolisian dan minggu depan kami akan mengusulkan gugatan perdata. Kalau kerugian immateriil tidak bisa diuangkan apa yang sudah dialami ibu Siti satu tahun ini. Kami pasti akan menilai ganti ruginya memang yang layak didapatkan ibu Siti," ungkap Rusdy Ridho.

"Jelas pengelola rumah sakit, dokter jaga, perawatnya itu minimum harus ada. Ini tukar pikiran," timpal Hotman Paris.

"Kami menyadari ada kerugian yang diderita kedua ibu dan terkait masalah ini kamu nanti akan menyerahkan kepada kuasa hukum untuk mempelajari," kata Direktur RS Sentosa Margaretha Kurnia.

"Ibu udah ngaku salah tapi enggak mau rugi?" sindir Hotman.

"Kami bersedia untuk berunding," respons Margaretha Kurnia.

Baca juga: Akhir Kasus Bayi Tertukar di Bogor setelah Tes DNA, Diwarnai Pelukan Haru 2 Ibu hingga Nasib Perawat

Ganti Rugi Miliaran Terlalu Besar?

Ditanya soal keinginan ganti rugi dari pihak rumah sakit, Siti Mauliah ragu-ragu menjawab.

Sebab diakui Siti, ia tidak bisa mengukur kepedihannya selama satu tahun terpisah dari bayi kandungnya.

Terlebih diakui Siti, selama setahun ia mengalami depresi dan stres.

"Kalau ibu sendiri apa ganti rugi yang ibu tuntut setahun ibu nangis di tempat tidur, permintaan apa ke pihak rumah sakit?" tanya Hotman Paris.

"Saya udah ngobrol sama kuasa hukum saya, nanti beliau yang menjelaskan langsung," ujar Siti.

"Apakah ibu rela hanya diberikan fasilitas kesehatan gratis?" tanya Hotman lagi.

"Kalau itu tidak ya, karena saya sempat depresi, sampai stres lama, keganggu fasilitas ngurus bayi juga karena kita terlalu memikirkan buah hati saya di mana, itu mau satu tahun seperti itu (selalu nangis)," akui Siti.

Halaman
123