"Sebenarnya keluarga keduanya itu sudah tidak senang dengan kegiatan lomba yang diadakan warga. Karena sebelumnya mereka menolak dengan adanya lomba gaplek. Padahal lomba tersebut saya rasa perlu karena pesertanya para orang tua apalagi setiap malam mereka main sambil jaga kampung dan akhir-akhir ini kampung kami aman dari maling,” tambah Betty.

Di lain pihak, Agung yang merupakan pemilik speaker yang ditendang oleh pelaku, membeberkan bahwa anaknya sempat mengalami trauma setelah adanya kejadian ribut-ribut tersebut.

Pasalnya, kedua pria yang tak senang dengan adanya lomba tersebut tiba-tiba masuk ke rumah Agung dan menendang speaker hingga rusak.

“Saya lagi menggendong anak, tiba-tiba mereka masuk halaman rumah saya membuka pagar dan bertanya tentang izin. Masa menghidupkan speaker sekecil ini mau izin pak. Kemudian dia menendang hingga speaker saya hancur dan anak saya trauma,” kata Agung.

Sedangkan pihak Kapendam II Sriwijaya Letkol Inf Rohyat Happy mengaku pihaknya tengah menyelidiki kejadian tersebut.

“Saat ini sedang diadakan pengecekan dan pendalaman oleh Dandim 0418/Palembang,” ujar Letkol Inf Rohyat Happy.

Namun, saat disinggung apakah pelaku seorang anggota TNI, Happy belum bisa mengklarifikasi.

“Kejadiannya kan di wilayah Kodim Palembang,” lanjutnya. (TribunWow.com)

Baca berita viral lainnya