Selain itu, Golkar juga bisa mengajukan sosok kadernya yakni Ridwan Kamil dan Airlangga Hartarto sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo.
Baca juga: Reaksi Anies Baswedan setelah Banyak Partai Dukung Prabowo, Tetap Yakin Menang 2024
Akan tetapi, elektabilitas Airlangga dalam beberapa hasil survei berada di luar posisi 10 besar.
Sedangkan PAN memiliki persentase suara paling kecil di KKIR, yakni 6,24 persen suara.
Akan tetapi, mereka mempunyai kandidat yang diunggulkan yakni Erick Thohir buat disodorkan kepada Prabowo buat dipilih menjadi bakal cawapres.
Apalagi elektabilitas Erick juga selalu berada pada posisi 3 besar kandidat bakal cawapres.
Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, penentuan sosok bakal cawapres Prabowo memang bakal menjadi hal yang mesti dipecahkan oleh seluruh anggota KKIR.
"Tantangan saat ini bagi koalisi partai-partai politik pengusung Prabowo Subianto adalah mencapai titik temu konsensus siapa figur bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto," kata Bawono dalam keterangannya pada Minggu (13/8/2023).
Bawono menilai wajar jika partai-partai pengusung Prabowo Subianto berhadap kader terbaik mereka atau figur memiliki kedekatan politik dengan mereka dapat digandeng menjadi pendamping bakal cawapres.
"Agar mereka memperoleh efek ekor jas dalam pemilu 2024 mendatang," ujar Bawono. (*)
Baca berita Pilpres 2024 lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Koalisi Makin Besar, Persaingan Bakal Cawapres Prabowo Bakal Alot?"