Imran melihat tekanan berpengaruh pada banyak aspek permainan.
Termasuk dalam komunikasi antar pemain dan mental di atas lapangan.
Tekanan mempengaruhi kondisi psikologis pemain.
Apalagi pada laga tandang, suporter tim tamu tidak bisa hadir langsung di stadion.
“Jadi kan otomatis secara psikologis mereka akan terpengaruh. Akhirnya terjadi miss komunikasi karena begitu tegangnya mereka lupa komunikasi, lupa posisi, lupa tanggungjawab,” tandasnya.
Sederet Problem PSM yang Harus Dibenahi
Pertama masalah defensif. PSM Makassar sering kebobolan babak kedua.
Bahkan Laskar Pinisi kebobolan lebih dari satu gol di babak kedua.
Hal itu menunjukkan adanya masalah di lini belakang Juku Eja.
Seperti saat PSM Makassar melawan Dewa kalah 1-2. Dua gol lawan tercipta di babak kedua.
Lalu lawan Persib, PSM menang 2-4. Namun dua gol Maung Bandung tercipta dalam tempo tiga menit.
Pasukan Ramang kalah 1-2 lawan Persik Kediri. Dua gol Persik tercipta dalam waktu tiga menit.
Laga terakhir PSM lawan Bali. Spasojevic hanya butuh sebelas menit untuk ciptakan dua gol.
Tentu ini menjadi perhatian yang perlu dibenahi Bernardo Tavares.
Kedua, mental pemain baik dalam kondisi unggul atau tertinggal.
PSM Makassar seharusnya bisa mendapatkan kemenangan karena unggul terlebih dahulu dibeberapa laga.
Namun tim tamu bisa membalikkan kedudukan dengan gol-gol yang temponya cukup cepat.
Seperti saat lawan Persik Kediri dan Bali United.
Dua laga itu harusnya bisa menjadi pelajaran bagi tim pelatih Laskar Pinisi dalam menatap laga berikutnya.
Ketiga tekanan. Banyaknya kartu merah yang didapatkan Punggawa Ramang menunjukkan bahwa mereka bermain dibawa tekanan.
Sehingga melakukan pelanggaran yang tidak perlu dan harus berbuah kartu merah. (*)
Baca berita Liga 1 lainnya
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 7 Pemain Belum Dapat Menit Bermain di PSM Makassar Termasuk 3 Bek Baru Seharga Rp4 Miliar