Mengawali pendidikannya di SD Yos Soedarso, Bripda Ignatius punya cita-cita sebagai polisi sejak kecil.
Ia pun menamatkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Nanga Pinoh, dan SMA Santa Maria.
Lulus dari SMA, Bripda Ignatius melanjutkan ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, setelah sempat tertolak mendaftarkan diri sebagai anggota TNI.
Setelah lima bulan melewati pendidikan di SPN Polda Kalbar, Bripda Ignatius akhirnya lulus menjadi anggota Polri dan ditugaskan di Densus 88 Mabes Polri.
Dari ratusan Bintara yang mengikuti pendidikan saat itu, hanya ada dua nama yang terpilih, termasuk dirinya.
Dikutip dari TribunKaltim.co, Bripda Ignatius adalah sosok yang sangat menyayangi keluarga. Hal itu disampaikan oleh Asto Ambrosio, orang terdekat Bripda Ignatius.
Melalui akun Facebook-nya, Asto menjabarkan sifat-sifat almarhum.
“Hari ini juga saya merayakan hari kelahiran ibu tercinta sekaligus bersedih karena kehilangan saudara, adik, mantan anak murid Ignatius Dwi Frisco Sirage. Riko telah mengajarkan kepada saya arti penerimaan diri, persaudaraan, dan kekeluargaan."
"Riko adalah sosok anak didik yang mengajarkan saya untuk bisa memposisikan diri bukan hanya sebagai guru tapi juga sebagai orang tua, saudara, dan sahabat. Perjuangan yang pernah engkau ceritakan akan selalu dikenang,” tulisnya. (TribunWow Magang/Novema Kumalasari)