Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya

Panji Gumilang Diduga Lakukan Pelecehan pada Santri Al Zaytun, Saksi Hidup: Ada yang Menggugurkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang diduga sempat melakukan pelecehan seksual kepada santriwati, Rabu (28/6/2023).

"Memang teorinya secara peraturan enggak boleh merokok, enggak boleh pacaran, enggak boleh berzina tapi kalau kita punya duit bisa membayar 10 kali lipat harga rokok," sambungnya. 

Video dapat dilihat mulai menit ke-08.24:

Tanggapan Panji Gumilang soal Halalkan Zina 

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang, akhirnya muncul di publik.

Dilansir TribunWow.com, ia pun membantah segala hal yang dituduhkan pada lembaga pendidikan yang diampunya, maupun terhadap dirinya.

Menurut Panji Gumilang, ada pihak-pihak luar yang mengaku sebagai mantan pengurus dan berusaha menyebar fitnah.

Dalam wawancara eksklusif seperti yang ditayangkan di kanal YouTube METRO TV, Rabu (28/6/2023), Panji Gumilang memberikan klarifikasi.

Baik tudingan praktek perzinahan, ajaran menghalalkan tindak pidana hingga klaim tak masuk akal mengenai santri dugem di Al Zaytun, disebutkan hanya fitnah untuk menyerang nama baik.

Menurut Panji Gumilang, tak masuk akal sebuah lembaga pendidikan menghalalkan tindak pidana dan masih dibanjiri para santri.

"Kan ini mau dijatuhkan, orang yang diserang ini mau dihancurkan minimal nama baiknya, bisa saja disusun seperti itu," ujar Panji Gumilang.

"Lembaga pendidikan seperti begini, terus melegalkan seperti apa yang ditanyakan tadi, enggak bisa."

Panji Gumilang menilai, pencemaran nama baik Al Zaytun seperti yang dilakukan beberapa orang merupakan upaya terakhir untuk menjatuhkan pihaknya.

Baca juga: Ponpes Al Zaytun Masih Buka Pendaftaran Murid Baru, Mahfud MD Buka Suara: Silakan Terima

Mereka mengarang cerita terkait isu sensitif lantaran kehabisan cara menghancurkan Ponpes Al Zaytun.

"Mungkin dari sana-sini mereka menyerang tidak bisa, ya itu yang sensitif barangkali menurut mereka," beber Panji Gumilang.

"Sensitif sebagaimanapun tidak ada di sini, dan kami tidak anggap itu sensitif, hanya karangan, tidak bisa dibuktikan."

Halaman
123