Hal itu bahkan diungkap Panji Gumilang di hadapan tim investigasi yang dibentuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Di hadapan Ketua Tim Investigasi Al Zaytun, Prof KH Badruzzaman M Yunus, Panji Gumilang juga tak segan mengakui rencana menjadikan wanita khatib salat Jumat.
Hal itu tampak dalam video unggahan kanal YouTube Al Zaytun Official yang dikutip TribunWow.com pada Senin (26/6/2023).
Dalam kesempatan itu, tim investigasi tengah bersilaturahkan ke Ponpes Al Zaytun.
Mereka disambut langsung oleh pentolan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang.
"Terus katanya azannya kok bukan menghadap kiblat?," ujar pimpinan Ponpes Al Zaytun itu.
"Itu namanya kode etik jurnalistik."
"Kita kalau syuting begini tidak boleh membelakangi audiens," sambungnya.
Baca juga: Ternyata Sejak 2002 MUI Telah Endus Keterlibatan Para Pejabat di Balik Al Zaytun, Termasuk Presiden?
Panji Gumilang lantas mengungkap alasan azan di Ponpes Al Zaytun tak menggunakan nada.
Ia sesumbar ingin menjawa tajwid para santri.
"Yang dipanggil 'Allahuakbar', tidak pakai lagu," ucap dia.
"Kalau pakai lagu kan tajwidnya terlalu banyak."
Masih di hadapan Badruzzaman, Panji Gumilang lantas memperagakan cara azan umat Islam pada umumnya.
"Di sini 'Allahuakbar Allahuakbar' menghadap ke sana (menghadap jemaah), tidak membelakangi jemaah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Panji Gumilang secara terang-terangan mengakui rencana santri wanita menjadi khatib salat Jumat.
Ia sesumbar hal tersebut baru direncanakan dan belum terealisasi.
"Katanya ada khatib jumat perempuan?"
"Akan, tapi belum."
"Kapan? Tunggu tanggal mainnya, kesejahteraan rakyat," tukasnya.
Tampak Badruzzman tak menjawab sepatah kata pun ucapan Panji Gumilang.
Sesekali Badruzzman hanya tersenyum tipis. (TribunWow.com)
Baca artikel lain terkait Ponpes Al Zaytun