TRIBUNWOW.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengharamkan bersekolah di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, fatwa tersebut diungkap MUI menyusul kontroversi ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu.
Rupanya, fatwa tersebut sudah didengar oleh Panji Gumilang.
Bahkan baru-baru ini Panji Gumilang balik menyindir MUI.
Baca juga: Trik Halus Panji Gumilang Buat Yayasan Yatim untuk Galang Dana, Bisa Kantongi Rp 100 Juta per Hari
Baca juga: Akhirnya Terbongkar Tujuan Panji Gumilang Buat 2 Kapal Seukuran Bahtera Nabi Nuh, Ini Kata Penjaga
Ponpes Al Zaytun memang sedang menjadi sorotan karena diduga melakukan penyimpangan syariat agama Islam.
Bukti berupa video dan foto ajaran dari Ponpes Al Zaytun viral di sosial media.
Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sampai membentuk Tim Investigasi Pemrpov untuk mengusut Ponpes Al Zaytun.
Begitu juga dengan MUI yang mengirimkan tim untuk menyelidiki dugaan penyimpangan syariat agama Islam di Ponpes Al Zaytun.
Namun, Panji Gumilang ternyata hanya ingin menerima Tim Investigasi dari Ridwan Kamil.
Panji Gumilang melarang keras MUI untuk masuk ke dalam kawasan Ponpes Al Zaytun.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Tribunnews pada Sabtu (24/6/2023), Panji Gumilang mengungkapkan kekesalannya.
Panji Gumilang menganggap MUI seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tidak berhak melakukan investigasi di Ponpes Al Zaytun.
Baca juga: Ada Dugaan Pelanggaran Pidana yang Dilakukan Ponpes Al Zaytun, Mahfud: Pelanggarannya Sangat Jelas
Tak berhenti di situ saja, Panji Gumilang juga menegaskan bahwa Ponpes Al Zaytun merupakan lembaga pendidikan yang mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Pemerintah bahkan memberikan Bantuan Operasional Sekolah untuk Ponpes Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu tersebut.
Panji Gumilang membeberkan total bantuan dari pemerintah untuk Ponpes Al Zaytun yang mencapai Rp 55 miliar.
"Majelis Ulama Indonesia itu sama kayak LSM, bukan apa-apa tapi mengapa bisa mengharamkan lembaga pendidikan yang negara bantu," ujar Panji Gumilang.
"Berapa miliar yang kita terima sejak dapat BOS, berapa lama kita dapat bantuan?," tambanya.
"15 tahun, jumlahnya Rp 55 miliar," jawab seorang pengikut Panji Gumilang.
Karena Ponpes Al Zaytun mendapatkan bantuan dari pemerintah, Panji Gumilang beranggapan tuduhan MUI tidaklah benar.
"Tuh 15 tahun dapat biaya dari negara, kok seenaknya sendiri haram-haram," tutur Panji Gumilang.
"Emang situ Gusti Allah?," tambahnya.
Eks Pengikut Panji Gumilang Bongkar Sumber Dana Ponpes Al Zaytun
Anto, mantan pengikut pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang, membeberkan sumber dana organisasi.
Seperti diketahui, Ponpes Al Zaytun viral di media sosial karena diduga melakukan penyimpangan syariat agama Islam.
Pemicunya, Panji Gumilang menyebut Alquran hanya karangan Nabi Muhammad SAW dan bukan kalam ilahi.
Selain itu, masih banyak lagi kontroversi-kontroversi mengenai Ponpes Al Zaytun dan ajaran Panji Gumilang.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube tOneNews pada Rabu (21/6/2023), Anto menjelaskan bahwa Ponpes Al Zaytun dibangun pada tahun 1996.
Baca juga: Masa Depan dan Jamaah Ponpes Al Zaytun Terancam? Ini Hasil Pertemuan Ridwan Kamil dan Mahfud MD
Penggalangan dana untuk pembangunan Ponpes Al Zaytun dipersiapkan satu tahun sebelumnya.
Anto juga mengatakan bahwa penggalangan dana Ponpes Al Zaytun dari jaringan bawah tanah yang tergabung dalam Negara Islam Indonesia (NII).
Sedangkan untuk memutarkan roda organisasi Ponpes Al Zaytun menggunakan dana dari anggota NII yang menyetorkan miliaran setiap bulannya.
"Dari mana dia bisa memutar roda organisasi pendidikan begitu besar dari luar," ujar Anto.
"Dari mana uangnya bukan dari Saudi, atau luar negeri, tapi dari dalam negeri," tambahnya.
"Dari orang-orang NII itu yang setiap bulan menyetorkan miliaran untuk memutar roda organisasi," jelasnya.
Selain itu, Ponpes Al Zaytun juga memiliki program-program yang harus memerlukan biaya besar.
"Kita punya basis, punya program yang harus dijalankan, kita punya ibukota di Indramayu, punya program pendidikan, kesehatan, militer dan sebagainya ini harus dibiayai," tutur Anto.
Ratusan ribu pengikut Panji Gumilang juga menjadi penyuplai dana untuk Ponpes Al Zaytun.
Baca juga: Ini Pemicu Panji Gumilang Ogah Ketemu MUI di Gedung Sate hingga Larang Masuk ke Ponpes Al Zaytun
Dari dana tersebut pula, Panji Gumilang bisa memiliki kapal yang berada di Ponpes Al Zaytun.
"Makanya jangan heran kalau 1 Muharram kumpul 100-200 ribu orang, itu real itu," ujar Anto.
"Itulah kapal selam yang besar yang suplai uang untuk kapal pesiar yang tidak punya mesin itu," tambahnya. (*)
Baca artikel lain terkait Ponpes Al Zaytun
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Panji Gumilang Akui Dana BOS Ponpes Al Zaytun Rp 55 M, Bantah Tuduhan MUI: Emang Situ Gusti Allah?