Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya

Masa Kelam Ponpes Al Zaytun, Panglima TNI Endriartono sampai Pecat Anak Buah Imbas Kasus Pemilu 2004

Editor: Jayanti Tri Utam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Syekh Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, yang tengah menuai kontroversi.

Endriartono langsung mencopot Komandan Satuan Angkutan Markas Besar TNI dari jabatannya.

Selain itu, Endriartono juga menahan 21 sopir bus yang sebelumnya mengantar ribuan orang untuk mencoblos di Ponpes Al-Zaytun.

Baca juga: Penampakan Demo di Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang Pimpin Pasukan Tandingan, Atur Langsung Barisan

Mereka dianggap telah melanggar instruksi Panglima TNI terkait netralitas pada Pemilu 2004.

"Kendaraan itu bukan saja digunakan untuk mengantar pengajian seperti dikatakan sebelumnya, tetapi ternyata juga untuk mobilisasi massa guna melakukan pencoblosan," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI saat itu, Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin.

"Ini jelas merupakan pelanggaran atas instruksi Panglima TNI tentang netralitas," sambung dia.

Selain melanggar netralitas, Mabes TNI melihat penyalahgunaan 21 bus antar jemput personel Mabes TNI di luar wilayah, dilatarbelakangi motif komersial dalam kegiatan sosial dengan memanfaatkan hari libur kerja, yaitu hari Minggu dan Senin. (*)

Baca artikel lain terkait Ponpes Al Zaytun

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Panglima TNI Endriartono Copot Anak Buah Imbas Kasus di Ponpes Al-Zaytun..."