Ken menilai, Ponpes Al Zaytun telah menyimpang dari rukun Islam. Dia menjelaskan, para pengikutnya memiliki ritual haji sendiri yang dilaksanakan di ponpes tersebut tiap 1 Muharram.
Mereka, Ken menuturkan, melakukan tawaf mengelilingi Al Zaytun dengan menggunakan mobil.
"Melempar jumroh bukan pakai batu tapi pakai sak semen, semakin besar semakin soleh. Mereka juga mengatakan Al Quran bukan dari Allah melainkan perkataan nabi Muhammad, berarti ini kan menodakan agama," tutur Ken.
Ken pun berharap, pemerintah bisa segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"MUI dan Kemenag agar segera mengeluarkan fatwa dengan bukti-bukti yang ada agar menindak Al Zaytun," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung)