Terkini Internasional

Roket Luar Angkasa Korea Utara Terjun ke Laut setelah Gagal Terbang, Militer Korsel Temukan Puingnya

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Via
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang menonton televisi yang menayangkan siaran berita rekaman uji coba rudal Korea Utara, di stasiun kereta api di Seoul pada 30 Januari, setelah Korea Utara dicurigai oleh militer Korea Selatan telah menembakkan rudal balistik. Terbaru Korea Selatan melakukan operasi penyelamatan untuk memulihkan apa yang diyakini sebagai bagian dari kendaraan peluncuran luar angkasa Korea Utara

TRIBUNWOW.COM - Peluncuran satelit Korea Utara pada Rabu (31/5/2023) mengalami kegagalan.

Dikutip TribunWow.com dari Channel News Asia, akibatnya pendorong dan muatan jatuh ke laut.

Sementara bagian dari satelit peluncur itu ditemukan oleh Korea Selatan.

Baca juga: Amerika Serikat Tuding Rusia Cari Senjata dari Korea Utara Lewat Perantara Pria Asal Slovakia

Roket peluncuran satelit yang gagal itu bernama Chollima-1.

Dilaporkan mengalami kegagalan karena ketidakstablian pada mesin dan sistem bahan bakar, tulis kantor berita KCNA.

Penerbangan itu adalah upaya peluncuran satelit keenam negara bersenjata nuklir itu, dan yang pertama sejak 2016.

Seharusnya roket tersebut menempatkan satelit mata-mata pertama Korea Utara di orbit.

Atas rencana itu, ada beberapa peringatan yang dikatakan oleh Korea Selatan dan Jepang.

Baca juga: Korea Utara Uji Coba Senjata Baru, Lihat Canggihnya Drone Nuklir Bawah Air bak Tsunami Radioaktif

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pada hari Rabu bahwa militer sedang melakukan operasi penyelamatan untuk memulihkan apa yang diyakini sebagai bagian dari kendaraan peluncuran luar angkasa.

Militer berbagi foto puing-puing yang ditarik dari air, termasuk benda silinder besar yang ditambatkan ke pelampung.

George William Herbert, asisten profesor di Pusat Studi Nonproliferasi dan konsultan rudal, mengatakan gambar-gambar itu menunjukkan setidaknya bagian dari roket, termasuk bagian antartahap yang dirancang untuk terhubung ke tahap lain.

Kemungkinan besar itu adalah roket berbahan bakar cair, dan benda bulat berwarna coklat di dalamnya kemungkinan adalah tangki propelan untuk bahan bakar atau pengoksidasi, tambah Herbert.

Tiga negara langsung berkoordinasi soal peluncuran roket yang gagal itu.

Yakni Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan yang mengutuk peluncuran tersebut.

Baca juga: Jelang Latihan Bersama Militer Korea Selatan-Amerika Serikat, Korea Utara Peringatkan Lewat Rudal

Ketiga negara akan tetap waspada dengan rasa urgensi yang tinggi, kata pernyataan itu.

Halaman
12