Konflik Rusia Vs Ukraina

Amerika Serikat Tuding Rusia Cari Senjata dari Korea Utara Lewat Perantara Pria Asal Slovakia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ada seorang pria yang berasal dari Slovakia yang diduga menengahi kesepakatan antara Rusia dan Korea Utara.

TRIBUNWOW.COM - Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia saat ini sedang berburu senjata, Jumat (31/3/2023).

Dikutip TribunWow.com dari Channel News Asia, Rusia sedang berburu senjata dari Korea Utara untuk menggalakkan perang dengan Ukraina.

Amerika Serikat bahkan mengungkatpkan identitas perantara orang ketiga dalam pencarian senjata itu.

Baca juga: Akan Temui Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping Sebut Dirinya Pendamai Konflik Rusia Vs Ukraina

Ada seorang pria yang berasal dari Slovakia yang diduga menengahi kesepakatan antara Rusia dan Korea Utara.

"Kami mendapat informasi baru bahwa Rusia secara aktif mencari amunisi tambahan dari Korea Utara," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby.

Dia mengatakan pria Slovakia itu, yang diidentifikasi sebagai Ashot Mkrtychev, 56, dari Bratislava.

Ia sedang mengerjakan penjualan terkait senjata dan kesepakatan barter antara kedua negara antara akhir 2022 dan awal tahun ini.

Baca juga: Beijing Mengecam Klaim Palsu dari AS bahwa China Mendukung Persenjataan Rusia untuk Lawan Ukraina

"Dengan dukungan para pejabat Rusia, Mkrtychev telah berusaha menengahi perjanjian senjata rahasia antara Rusia dan Korea Utara," katanya.

Saat ini sedang ada pembahasan soal dua lusin senjata dari Korea Utara yang dikirim ke Moskow.

Sebagai gantinya, kata Departemen Keuangan, Pyongyang akan mendapatkan uang tunai, pesawat komersial, komoditas, dan bahan baku.

Kirby mengatakan Washington memahami bahwa Rusia berusaha mengirim delegasi ke Korea Utara dan menawarkan Pyongyang dengan imbalan amunisi.

Baca juga: Beijing Mengecam Klaim Palsu dari AS bahwa China Mendukung Persenjataan Rusia untuk Lawan Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mmemberikan pidato terbarunya di Volgograd alias Stalingrad pada Kamis (2/2/2023). (YouTube The Telegraph)

Dia tidak mengatakan apakah ada kesepakatan yang telah diselesaikan, atau merinci senjata spesifik yang terlibat.

"Setiap kesepakatan senjata antara Korea Utara dan Rusia akan secara langsung melanggar serangkaian resolusi Dewan Keamanan PBB," tambah Kirby.

Dia mengatakan kesepakatan yang melibatkan Mkrtychev terpisah dari penjualan roket dan amunisi artileri Korea Utara akhir tahun lalu ke Grup Wagner, pasukan militer Rusia semi-independen yang bertempur di garis depan di Ukraina. (TribunWoW.com/ Tiffany Marantika)