Konflik Rusia Vs Ukraina

Akan Temui Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping Sebut Dirinya Pendamai Konflik Rusia Vs Ukraina

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Tiongkok Xi Jinping berpose selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. Terbaru, diharapkan Xi Jinping bisa mempengaruhi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan invasi Ukraina

TRIBUNWOW.COM - Presiden China Xi Jinping akan menuju ke Rusia pada Senin (20/3/2023).

Dikutip TribunWow.com dari Channel News Asia, Xi Jinping memiliki tujuan khusus saat berkunjung ke Rusia.

Yakni memberikan terobosan atas konflik Rusia vs Ukraina dan berusaha memposisikan dirinya sebagai pembawa damai.

Baca juga: Amerika Serikat Larang Penggunaan TikTok karena Alasan Keamanan, China Sebut Terlalu Berlebihan

Xi Jinping mendorong peran yang lebih besar bagi China di panggung global.

Sebelumnya, China dimungkinkan telah melakukan panggilan telepon pertamanya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Hal ini terjadi sejak pecahnya perang Rusia vs Ukraina yang terjadi lebih dari satu tahun lamanya.

Atas panggilan telepon itu, diharapkan Xi Jinping bisa mempengaruhi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan invasi.

Baca juga: NATO Mengatakan Pasukan Rusia Telah Membombardir Daerah Bakhmut Ukraina dalam Serangan Besar Baru

Presiden Rusia Vladimir Putin saat berpidato di depan para pejabat militer Rusia, Rabu (21/12/2022). (YouTube The Sun)

"Xi Jinping ingin menghentikan perang yang menjadi keinginan semua orang," ujar juru bicara kementerian Luar Negeri Wang Wenbin.

"Mengingat Eropa akan kehilangan begitu banyak dan Amerika Serikat mungkin tidak dapat mendukung Ukraina yang dianggap bisa," tambahnya.

"China dapat menyampaikan pandangannya di kedua sisi, dapat dikatakan sebagai teman tepercaya Ukraina dan Rusia. Saya pikir ini sangat penting."

Beijing, sekutu utama Rusia, telah lama berusaha menggambarkan dirinya sebagai pihak netral dalam konflik tersebut.

Tapi menolak untuk mengutuk invasi Rusia dan mengkritik tajam dukungan Washington untuk Kyiv. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)