Berita Viral

Majikan Pelaku Penganiayaan di Lampung Ditahan, Kini Ada 1 ART Belum Ditemukan, sang Ayah Menangis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang ayah menangis mendapati anaknya jadi korban penyiksaan majikan belum kembali pulang, Senin (29/5/2023).

TRIBUNWOW.COM - Berita penganiayaan seorang majikan terhadap Asisten Rumah Tangga (ART) di Bandar Lampung tengah menjadi perhatian publik. 

Bagaimana tidak, sang majikan menganiaya ART-nya dengan begitu brutal. 

Tak hanya itu, majikan itu juga mememinta para ART-nya untuk menggunakan baju yang robek dan tak boleh menggunakan pakaian dalam saat bekerja.

Baca juga: Ironis, Ibu Anggota DPR RI Tewas Dibunuh Pengemis yang Diangkatnya Jadi ART, Baru 2 Minggu Kerja

Dilansir TribunWow.com kini ada dua ART yang berhasil kabur dari rumah majikan tersebut.

Meski begitu, masih ada beberapa ART yang belum bisa kabur dari rumah tersebut.

Diketahui ART yang belum ditemukan itu berinisial M. 

Kabar tersebut disampaikan kuasa hukum dari keluarga M yaitu Nurul Hidayah. 

Nurul menuturkan kini pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Polresta Bandar Lampung. 

"Saya mendatangi Polresta Bandar Lampung dengan tujuan untuk berkoordinasi terkait anak bernama M ini sudah empat tahun tidak pernah bertemu orangtua dan keluarganya," ujar Nurul dikutip dari kanal YouTube TVOne News TV pada Senin (29/5/2023). 

Diketahui M bekerja di rumah majikan tersebut sudah empat tahun lamanya. 

"Si anak M ini di tahun 2019 diajak tetangganya untuk berkerja sebagai PRT di wilayah Sukarame, Bandar Lampung," ujar Nurul. 

"Dan si anak M ini pernah pulang di tahun 2019 tapi hanya lima hari dan waktu itu tidak bercerita apa-apa," sambungnya. 

Meski majikan yang ada di Lampung itu telah ditangkap, M tidak bisa dihubungi. 

Baca juga: Sempat Mengira Sakit, Tetangga Kaget dan Panik saat Tahu Ibu Anggota DPR RI Dibunuh ART: Kok Bisa?

Atas hal itu ayah M yaitu Junaidi ingin sekali bertemu anaknya. 

"Akhirnya hingga saat ini si anak M ini tetap tinggal di sana tetapi orangtua, keluarga tidak bisa bertemu dan tidak bisa berkomunikasi," tutur Nurul. 

Halaman
123