TRIBUNWOW.COM - Lika Santosa meluapkan emosi dan rasa sedihnya lewat curhatannya di media sosial seusai ia kehilangan nyawa istri dan calon bayinya.
Ia menceritakan bagaimana istrinya yang sudah pecah ketuban tidak segera dirujuk dan mendapat penanganan ketika dirawat di Puskesmas Pauh yang berada di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
Dikutip TribunWow dari TribunSumsel, dalam curhatannya Lika Santosa menyoroti sikap perawat puskesmas yang pergi tidur saat istrinya sudah dalam kondisi gawat.
Baca juga: Viral Bayi Laki-laki di Kupang Mengandung Janin, Diketahui setelah Sebulan Lahir, Begini Nasibnya
Dia memposting curhatannya itu di medsos Minggu (28/5/2023) tadi malam.
Kepada TribunSumsel.com, Senin (29/5/2023), Lika Santosa menceritakan kejadian tersebut terjadi 20 hari yang lalu, pada Selasa 9 Mei 2023.
Bermula, istrinya yang hendak melahirkan masuk ke Puskesmas Pauh sekitar pukul 22.00 WIB malam.
Istrinya bernama Agustika langsung mendapat pelayanan dari petugas Puskesmas dengan dipasangkan oksigen.
"Dipasang oksigen, nunggu, katanya nanti, nanti. Sekitar jam satu setengah air ketubannya pecah. Jam dua belum juga lahir," kata Lika Santosa.
Di ruangan persalinan tersebut, ada dua bidan dan seorang perawat yang menangani istrinya.
Lika Santosa bersama ibu mertuanya atau orangtua dari istrinya juga turut mendampingi.
Hingga dini hari itu sekitar pukul 03.00 WIB, istrinya belum juga melahirkan.
Kemudian, istrinya ditinggal di ruangan persalinan oleh bidan dan perawat tadi dengan alasan hendak tidur dulu sebentar.
"Sekitar jam tiga itu, dia ngomong ngantuk, mau tidur sebentar, mereka ke ruangan depan, bertiga itu lari semua, tidak ada satu pun yang jaga istri saya.
Di ruangan persalinan itu cuma ada saya, ibu mertua saya, sama bidan kampung. Saya lihat kondisi istri saya agak melemah terus," kata Lika Santosa.
Dia kemudian keluar dari ruangan persalinan itu menuju tempat bidan dan perawat yang mengatakan hendak tidur dulu tadi.