Terkini Daerah

Cabuli Belasan Santri, Guru Ngaji di Bandung Ngaku Tak Sengaja, Padahal Ada yang sampai Hamil

Editor: Via
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oknum Guru ngaji bejad, di Cilengkrang, Kabupaten Bandung, di usia senjanya malah cabuli belasan muridnya. Kini tersangka Adji Rustandi (58) diringkus jajaran Polresta Bandung. Guru ngaji yang lecehkan santrinya mengaku tak sengaja.

Hal itu disampaikan Kusworo kepada awak media di Mapolresta Bandung pada Sabtu (27/5/2023).

Baca juga: Bantah Rudapaksa Muridnya, Guru Ngaji Cabul di Bandung Sebut Dirinya Justru Kerap Diciumi Santri

Korban Dinikahkan dengan Pelaku

Oknum guru ngaji bejat di Cilengkrang, yang cabuli muridnya hingga mencapai 13 anak di bawah umur, ternyata sempat dinikahkan dengan korban hamil yang usianya baru 14 tahun.

Tak berselang lama dinikahkan oleh pengurus RW setempat, terduga pelaku AR, diamuk masa yang geram.

Kepala desa setempat, Supriatna, menjelaskan, sekitar pukul 17.00 Jumat pekan lalu, ia dihubungi oleh ketua RW setempat.

"Ada kejadian, sementara bukan pencabulan, tapi penghamilan terhadap satu murid di salah satu pengajian," kata Supriatna, saat ditemui di Kantornya, Rabu (24/5/2023).

Supriatna memaparkan, selang setengah jam, ketua RW menghubunginya kembali, bahwa para orang tua korban tak terima kalau korban dinikahkan dengan pelaku.

"Tolong, katanya, Pak Kades untuk datang ke TKP. Pas saya datang ke sana, sudah banyak kerumunan masa. Ada masyarakat, tokoh masyarakat, orang tua korban, dan para korban anak-anak," kata Supriatna.

Setelah itu, katanya, para ibu-ibu berbicara bahwa anak-anaknya telah menjadi korban.

"Bahkan bukan hanya satu orang, melainkan kurang lebih ada 11 orang, karena 1 orang lagi sudah pindah rumah," tuturnya.

Menurut Supriatna, usia korban rata-rata mulai dari 6 tahun sampai 14 tahun.

"Yang hamil itu yang usia 14 tahun, kemudian sempat dinikahkan dengan pelaku," katanya.

Baca juga: DETIK-DETIK Guru Ngaji Babak Belur Diamuk Warga setelah Nikahi Bocah 14 Tahun, Tega Cabuli 12 Anak

Saat itu, kata Supriatna, warga geram dan marah. Bersama Babinsa, dan Babinkantibmas, dia langsung melakukan antisipasi, minta polisi darj Polsek untuk datang ke TKP.

Supriatna juga membenarkan terduga pelaku sempat dihajar masa.

"Pas Kapolsek datang, pelaku langsung dibawa diamankan, untuk mengindari amukan dari warga. Setelah itu warga bubar, terus perwakilan dari korban mendatangi Polsek," ujar dia.

Halaman
123