Bergabung dengan PSIS, Gian Zola selalu memperkuat tim ber-jersey biru sepanjang karier sepak bola profesionalnya.
Diawali dari Persib Bandung yang identik dengan biru, kemudian ia menyeberang ke Persela Lamongan yang jersey-nya berwarna biru muda.
Penampilan gemilangnya bersama Persela membuat Arema FC yang mendapatkan sebutan biru timur merekrutnya musim lalu sukses mempersembahkan gelar Piala Presiden 2022.
Selepas kontraknya tidak diperpanjang manajemen Arema FC, Gian Zola memutuskan berlabuh ke PSIS yang jersey utamanya juga berwarna biru.
Baca juga: Profil Siwakorn Jakkuprasat: Pemain Asal Thailand yang Potensi Gabung PSIS Semarang, Ini Cluenya
3. Meneruskan Kesuksesan Pendahulunya dari Persib yang Bergabung dengan PSIS
Kedatangan Gian Zola ke PSIS memiliki kesempatan untuk mengikuti jejak mantan pemain Persib yang sukses bersama PSIS.
Saat kompetisi masih bernama Liga Indonesia, PSIS pernah diperkuat gelandang mantan tim berjuluk Maung Bandung, Suwita Patha, yang berhasil membawa PSIS ke final Liga Indonesia 2006 melawan Persik Kediri.
Sayangnya, saat itu PSIS gagal menjadi juara, kini Gian Zola berkesempatan untuk mengikuti jejak seniornya itu.
Sosok Suwita Pata
Dikutip dari Tribun Jabar, mantan kapten Persib Bandung Suwita Pata menjadi salah satu sosok pemain yang sangat dikagumi baik oleh suporter Persib maupunn tim lain.
Selain mempunyai kemampuan bertahan yang membuat frustrasi pemain lawan, ia pun memiliki kecepatan yang di atas rata-rata pemain lain pada umumnya.
Namun, sebelum menjadi seorang gelandang bertahan, Suwita Pata pernah merasakan beberapa kali ganti posisi.
"Pertama dulu tuh posisi sebenarnya di centre back, ada stoper dan libero, dan ketika di Persib sedang di posisi libero."
"Menjadi posisi libero ini juga tidak singkat. Transformasi jadi gelandang belakang saat eranya Juan Paez waktu 2004-2005," ujar Swuita ketika diwawancarai wartawan Tribunjabar pada Kamis (12/08/2021).
Suwita, yang memiliki perawakan kekar tapi mempunyai kecepatan yang cukup baik, membuat coach Juan Paez merasa Suwita dapat menjadi sosok yang berbahaya sebagai penghadang dan pemberi bola untuk menyerang.