Berita Viral

Meski Sudah Diperbaiki, TikToker Bima Sebut Jalanan di Lampung Rusak Lagi: KPK Kapan Sih Ngecek?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bima menyebut jalanan di Lampung kembali rusak pada Senin (24/4/2023).

"Kok seolah-olah Lampung miskin banget dana buat benerin jalan enggak cukup-cukup, dari zaman kapan itu dana enggak cukup udah 2023," sambungnya. 

Isi Konten Bima yang Viral 

Sebelumnya, ada empat poin yang menurut Bima membuat Lampung tak akan maju.

Poin itu dijabarkannya dalam video berdurasi tiga menit.

"Alasan pertama adalah infrastruktur yang terbatas. Ini banyak banget di Lampung proyek-proyek pemerintah yang mangkrak. Contohnya Kota Baru, itu dari zaman gue SD sampai sekarang gue enggak pernah dengar kabarnya lagi," ucap Bima, dikutip TribunWow.com, Jumat (14/4/2023).

Menurut Bima, aliran dana dari pemerintah pusat untuk membangun Kota Baru sangat besar.

Namun dana tersebut tak digunakan untuk memperbaiki infrastruktur di Lampung.

Bima menyebut banyak proyek-proyek di Lampung yang terbengkalai hingga menimbulkan tanda tanya besar.

"Itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar ya, bestie. Dan gue enggak tahu tuh sekarang sudah jadi tempat jin buang anak kali," papar Bima.

Ia menambahkan, satu di antara infrastruktur yang dikeluhkan warga Lampung adalah kondisi jalan yang rusak parah.

"Dan juga jalan-jalan di Lampung. Ya gue sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung. Tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak, terus jalan ditempel-tempel doang," ucap Bima.

Bima lantas menyinggung pendidikan di Kota Lampung.

Ia menyebut banyak kecurangan dalam pendaftaran mahasiswa baru di sana.

Baca juga: Merasa Ditunggangi Partai untuk Kepentingan Politik, TikToker Bima Sindir Politisi: Ketemu Gue Foto

"Gue enggak bilang Lampung itu kekurangan orang pintar ya. Lampung itu banyak banget orang pintar. Menteri-menteri aja banyak dari Lampung, Erick Thohir, Sri Mulyani, ada Menteri Pertanian dari Lampung kalau enggak salah, gue lupa namanya," ungkapnya.

"Cuma proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu sendiri, banyak banget kecurangan ya. Bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin keponakannya, ini apa sih?"

Halaman
123