TRIBUNWOW.COM - Seorang sopir truk bernama Primus Abi (32) secara sukarela datang ke Polsek Kelapa Lima, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah melindas seorang remaja.

Rupanya, pengemudi dump truk tersebut panik lantaran sempat dirubung warga di lokasi tewasnya korban.

Adapun peristiwa lakalantas tersebut terjadi di Jalan Bajawa, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang pada Jumat (14/4/2023) sekira pukul 12.00 Wita.

Baca juga: Kini Yatim Piatu, Remaja Korban Kecelakaan Tol Semarang-Solo Belum Tahu Orangtuanya telah Tewas

Esty, warga sekitar yang ditemui POS-KUPANG.COM usai kecelakaan, mengaku saat kejadian sedang berada di rumahnya yang berdekatan dengan TKP.

Ia mengaku sempat melihat mobil dump truck yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Tidak berselang lama, Etsy mendengar suara keras seperti terjadi kecelakaan.

Ia pun berlari ke sumber bunyi tersebut, dan mendapati telah terjadi tabrakan yang menewaskan pengendara motor.

Baca juga: Terabas Marka Jalan, Pemotor Tewas seusai Adu Banteng dengan Bus Rosalia Indah, Berikut Kronologinya

"Mobil lewat itu sangat kencang dan saya sempat berpikir bisa celaka. Dan tiba-tiba ada bunyi besar, dan saya yakin pasti itu terjadi kecelakaan," kata Etsy.

Bukan saja dirinya, warga sekitar pun langsung bergegas keluar untuk menelusuri sumber suara.

"Di TKP itu ada satu unit mobil berwarna hitam tengah terparkir. Kemungkinan korban melambung lalu diseret dum truck hingga terpental dan tergilas ban belakang mobil itu," tuturnya.

Esty menambahkan bahwa mobil dump truck sempat berhenti lalu sang sopir melarikan diri karena melihat banyaknya masa atau warga yang datang menyaksikan kejadian itu.

Kronologi

Kasatlantas Polresta Kupang Kota, Kompol Imanuel Sacharias menuturkan, kejadian itu berawal saat sepeda motor Suzuki Smash yang dikendarai korban bergerak dari arah Jalan Frans Seda menuju kearah SMAN 5.

Setibanya di TKP diduga sepeda motor tersebut oleng lalu terjatuh hingga masuk ke jalur kanan.

Dari arah berlawanan sebuah dump truk melaju hingga kecelakaan tak dapat terhindarkan lagi.