Bahkan, kata Inggried, terkadang motif manipulasi informasi tidak hanya murni politik, tetapi juga bisnis.
"Momennya politik, motifnya tidak murni politik. Ada orang-orang yang memanfaatkan momen itu untuk meraup kepentingan secara bisnis," ujar dia.
Oleh karena itu, perlu antisipasi sejak awal menjelang gelaran Pemilu 2024.
Pemantauan bisa dilakukan empat hingga lima bulan menjelang pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Melihat potensi ini, penting untuk melakukan antisipasi," kata Inggried.
"Konteks Pemilu 2024, pemantauan kita lakukan lebih panjang karena gangguan informasi seputar politik sudah banyak mulai menyebar," ucap Inggried. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manipulasi Informasi dan Propaganda Kebencian Masih Akan Terjadi pada Pemilu 2024."