4. Pemain Muda Berpotensi Jarang Mendapatkan Menit Bermain
Terakhir, kerugian yang bisa didapat andai Shin Tae-yong hengkang adalah kesempatan menit bermain bagi para pemain muda.
Seperti diketahui, Shin Tae-yong merupakan pelatih yang berani merombak kedalaman skuad Timnas Indonesia lebih bervariasi sejak kedatangannya.
Nama-nama senior yang sebelumnya kerap menjadi langganan Timnas Indonesia tak kembali dilirik oleh mantan pelatih Seongam Ilhwa.
Terkini, Timnas Indonesia hanya catatkan rataan usia 24,6 tahun di kedalaman skuadnya.
Jauh berbeda dengan era pelatih sebelumnya yang banyak memainkan para pemain senior ketimbang pemain muda.
Terkini saja di FIFA Matchday kontra Burundi, Shin Tae-yong memasukkan nama-nama pemain muda seperti Dony Tri Pamungkas, Daffa Fasya dan Muhammad Ferarri guna merasakan pengalaman lebih bersama Timnas Indonesia senior.
Nama-nama pemain muda yang kini sukses terus menjadi andalan di bawah asuhan Shin Tae-yong bahkan berhasil mengembangkan kariernya ke luar negeri adalah Pratama Arhan (21), Asnawi Mangkualam (23), dan teranyar Marselino Ferdinan (18).
Pernah Berseteru dengan Thomas Doll
Perang urat saraf pernah terjadi antara pelatih Persija Jakarta Thomas Doll dan juru taktik Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memanas.
Dilansir TribunWow.com, Jumat (3/2/2023), aksi saling sindir dua pelatih berkelas itu dimulai ketika Thomas Doll mengkritik keras keputusan Shin Tae-yong yang memanggil 9 pemain Persija Jakarta guna mengikuti Training Camp (TC) selama satu bulan.
Tak puas dan kecewa dengan keputusan Shin Tae-yong, pelatih Persija Jakarta Thomas Doll terang-terangan menyebut pelatih asal Korea Selatan itu tak tahu menahu tentang mekanisme TC.
Menurut Thomas Doll, para pemain lebih baik ditempa dengan kesempatan menit bermain lebih dalam sebuah kompetisi ketimbang melakoni TC jangka panjang.
Baca juga: Intip Skema Mengerikan Thomas Doll di Persija seusai Witan Gabung, Arema FC dan Persib Siaga 1
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu juga memberikan contoh terkait perkembangan pesat satu di antara anak asuhnya saat ini, Muhammad Ferarri.
“Lihat Ferrari contohnya tahun lalu mungkin waktu bermainnya sedikit dan belum terlalu bagus. Tapi sekarang dia punya kompetisi dan pendamping yang bagus, jadi dilihat sekarang dia sangat bagus,” kata Thomas Doll.
“Itu poinnya, semua pemain U-20 itu membutuhkan kompetisi. Saya merasa STY tidak paham soal ini karena saya juga tidak tahu kapan mereka harus dilepas,” sambungnya.
Mengetahui kritikan pedas yang dilontarkan Thomas Doll, Shin Tae-yong langsung membalasnya dengan menunjukkan rekam jejaknya hingga saat ini.
Selain itu, Shin Tae-yong juga turut menyindir balik Thomas Doll yang ia anggap lebih mementingkan gengsi kompetisi di Liga 1 ketimbang Timnas Indonesia.
Padahal, menurut mantan pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu, peran para pemain Persija Jakarta yang ia panggil sangat penting bagi Timnas Indonesia untuk dua ajang bergengsi yakni Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20 2023.
Baca juga: Statistik Mengerikan Egy Maulana Vikri di Dewa United, Persib Bandung-Persija Jakarta Gigit Jari?
“Kalau saya tidak tahu tentang bola bagaimana bisa jadi pelatih Piala Dunia? Dan bagaimana bisa jadi pelatih Timnas Indonesia juga?” kata Shin Tae-yong seusia memimpin latihan Timnas U-20 di Lapangan A GBK, Senayan, Jakarta, Jumat (3/2/2023) dikutip TribunWow.com dari Super Skor.
Bahkan, Shin Tae-yong juga turut membeberkan jika TC yang ia canangkan mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo, Menpora Zainudin Amali dan seluruh masyarakat Indonesia.
“Memang benar kata pelatih Persija kalau tingkat atau level liga sangat tinggi, tetapi ya tidak seperti itu saat ini karena ada kekurangan juga, dan juga ini permintaan dari Pak Presiden Jokowi dan Pak Menpora juga, dan masyarakat Indonesia pun memberi dukungan penuh apalagi di bulan Mei ada Piala Dunia,” tegas Shin Tae-yong.
Di akhir statementnya, Shin Tae-yong memberikan pesan menohok kepada Thomas Doll yang ia anggap hanya mencari keuntungan sendiri padahal masyarakat Indonesia sangat menantikan gelaran Piala Dunia U-20 di bulan Mei mendatang.
“Jadi, jika pelatih Persija Jakarta bicara seperti itu dengan mencari keuntungan sendiri, ya, sebenarnya tidak baik ya kata-katanya untuk masyarakat indonesia yang sudah menunggu-nunggu Piala Dunia U-20 pada mei nanti,” pungkasnya.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)