Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja

Viral Mario Dandy Diduga Pernah Kabur setelah Isi BBM, Pihak SPBU hingga Polisi Ungkap Fakta Berikut

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah pengemudi mobil BMW berwarna putih kabur tak membayar tagihan isi bensin hingga full di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kodam Bintaro 34-12304 di Jalan Bintaro Permai Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada pada Jumat (30/7/2021) sekitar pukul 04.15 WIB. Terbaru, viral di media sosial sang pengemudi diduga Mario Dandy Satriyo (20).

TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial kasus sopir mobil BMW putih yang kabur setelah mengisi penuh tangki bahan bakarnya pada tahun 2021 yang lalu.

Dilansir TribunWow.com, sebuah akun Twitter menyebut pengemudi mobil tersebut adalah tersangka penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20), anak mantan pejabat pajak.

Pihak kepolisian dan petugas SPBU yang ketika itu menangani kejadian tersebut lantas memberi keterangan.

Baca juga: Mario Dandy Ngaku kepada Polisi Paham D Sudah Tak Sadar setelah Tendangan Pertama

Ditemui di SPBU Kodam Bintaro 34-12304 di Jalan Bintaro Permai Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, para petugas mengakui masih ingat secara jelas kejadian tersebut.

"Waktu itu latar waktunya kan dini hari, jadi perawakan wajahnya tidak terlihat. Yang jelas pengendara BMW langsung kabur ketika operator kami mengambil mesin pembayaran EDC," kata seorang petugas dikutip Kompas.com, Kamis (16/3/2023).

"Jadi kalau ditanya pengemudi itu adalah pemuda yang lagi viral (Mario) atau tidak, kami tidak tahu."

Tampang Mario Dandy Satriyo alias MDS (20) selaku pelaku penganiayaan sekaligus anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan yang kerap pamer kekayaan di medsos. (YouTube Kompastv dan TikTok)

Baca juga: Kuasa Hukum APA Jawab Kenapa Kliennya Diseret-seret ke Kasus Mario Dandy: Alibi Mereka Saja

Dalam keterangan sebelumnya, operator yang saat itu bertugas, Dhiaz Adiansyah, membeberkan sosok pelaku.

Meski tak bisa dengan terang melihat wajah pelaku, namun Dhiaz menduga laki-laki tersebut masih tergolong sangat muda.

"Saya gak inget persis ciri-cirinya. Pertama memang dia ga keluar sama sekali dari mobil, kedua dia memakai masker. Pokoknya saya rasa umurnya masih terbilang muda banget," ucap Dhiaz dikutip Kompas.com.

Akibatnya, tiga operator yang bekerja shift malam harus mengganti kerugian sebesar Rp 602.000.

Sementara itu, Polsek Pesanggrahan yang menangani masalah tersebut, tak bisa memberikan kepastian apakah sang pengemudi adalah Mario Dandy atau bukan.

"Untuk pengendara mobil BMW kami tidak tahu apakah itu Mario atau bukan karena tidak ada laporan Berita Acara Pemeriksaan (BAP)," terang Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pesanggrahan saat itu, AKP Achmad Fajrul Choir.

Namun, masalah tersebut akhirnya selesai secara damai lantaran kakak pelaku datang dan mengganti kerugian yang ditimbulkan oleh adiknya.

"Tidak lama setelah kejadian, pihak keluarga langsung membayar kerugian yang ditimbulkan. Jadi kami langsung mediasi di tempat," jelas Tedjo.

"Jadi penyelesaiannya seperti itu dan kasus kami anggap sudah selesai saat itu juga."

Adapun motif pelaku saat itu disebut hanya karena keisengan semata.

Baca juga: Kepala Penuh Perban, Ini Kondisi Terbaru Korban Mario Dandy, Ayah D Tuliskan Doa

Kerap Ditegur Warga

Perilaku Mario Dandy Satriyo (20) diungkap oleh warga yang tinggal di sekitar rumah milik ayahnya, Rafael Alun Trisambodo di kawasan Timoho, Yogyakarta.

Dilansir TribunWow.com, Mario Dandy rupanya sempat bersekolah dan menghabiskan masa mudanya di kota tersebut.

Rupanya, Mario Dandy merupakan anak bermasalah yang kerap mendapat teguran akibat sikapnya.

Baca juga: Respons Keluarga Pertama Kali Lihat DA setelah Dianiaya Mario Dandy: Ini Bukan Sekedar Pemukulan

Menurut Sugiarto, pengurus RT di lingkungan rumah pelaku penganiayaan terhadap D (17) tersebut, mengklaim Mario Dandy langganan ditegur warga.

Pasalnya, Mario Dandy sering menggeber motor gedenya di ruang jalan perkampungan tersebut.

"Naik moge, suaranya, kan, kenceng, (knalpotnya) blombong, jadi begitu suaranya," ujar Sugiarto dikutip Tribunjogja.com, Senin (27/2/2023).

"Dulu pernah ditegur sama warga. Satpam yang dulu jaga juga beberapa kali menegur itu, ya," imbuhnya.

Rumah megah yang sempat ditinggali Mario Dandy Satriyo (20), milik ayahnya, Rafael Alun Trisambodo yang berlokasi di kawasan Timoho, Kota Yogya. (TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan)

Baca juga: Sebelum Viral, KPK Sebut sudah Laporkan LHKPN Milik Ayah dari Mario Dandy ke Kemenkeu di Tahun 2020

Terakhir, Sugiarto mengaku sempat melihat Mario Dandy melintas saat membawa anjingnya berjalan-jalan.

"Dua minggu lalu ke sini. Istri saya yang lihat. Mario bawa anjingnya jalan-jalan," tutur Sugiarto.

"Tapi, cuma senyum saja, mungkin sungkan. Belum pernah kontak atau ngobrol, ya, lebih sering dengan pembantunya."

Menurut Sugiarto, Mario Dandy paling kerap berkunjung ke rumah tersebut, terutama saat masih bersekolah di Yogyakarta.

"Mario memang yang paling sering kelihatan di sini, dibandingkan anak-anaknya yang lain. Terutama dulu, beberapa tahun lalu, waktu masih sekolah di Taruna Nusantara (Magelang)," terang Sugiarto.

Kerap Mengutang di Warung

Sumijah (55), penjual warung di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, mengaku masih ingat dengan Mario Dandy.

Ia pun mengisahkan pengalamannya berinteraksi dengan anak pejabat tersebut saat masih bersekolah di SMP PL.

Menurut Sumijah, Mario Dandy yang terkenal aktif, ternyata kerap mengutang di warungnya.

"Dia itu anak hiperaktif selalu bawa bola suka main ke sana-sini. Terus kalau jajan langsung ambil asal tapi nggak langsung bayar," terang Sumijah dikutip Tribunjogja.com.

"Kalau mas Dandy asal ambil. Kadang ambil Bengbeng, ambil roti."

Meskipun kini viral kerap memamerkan kekayaannya, Mario Dandy rupanya kerap berutang di warung Sumijah saat SMP.

Bahkan, pemuda tersebut sampai harus ditagih agar bersedia membayar utang.

"(Kalau untuk pembayaran) saya harus ngejar-ngejar. Kalau dia bawa uang saya minta," kata Sumijah.

Bahkan, saat ditemani asistennya, Mario Dandy tetap saja berkilah dan enggan membayar.

"Iya lama (bayar utangnya). Kadang anaknya enggak keluar kelas. Kalau ditagih, jawabnya aku enggak bawa uang. Waktu dia dianterin sopirnya terus saya bilang lah gini lah gene koe ndue asisten (lah itu kamu punya asisten). Terus dia bilang asisten saya nggak bawa uang," imbuhnya.(TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait