Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Nikahi Ibu dan Anak, Wowon Pembunuh Berantai Rayu Para Korbannya dengan Modus Berikut Ini

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku pembunuhan berantai, Wowon, saat ditangkap di rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa (17/1/2023). Terbaru, keluarga korban ungkap modus Wowon sehingga berhasil nikahi ibu dan anak di Cianjur, Senin (23/1/2023).

"Kalau sikap dan perilakunya (Wowon) tidak ada yang aneh karena baru bertemu satu kali dan setelah itu tidak pernah berkomunikasi lagi."

Menurut Misbah, Halimah lantas nekat menikah diam-diam dengan Wowon di Cianjur.

Setelah lama tak bertemu, pada 2016 keluarga justru mendapat kabar bahwa Halimah kritis di rumah sakit.

"Setelah mendapat kabar Halimah sakit saya ke sana ke Cianjur dan melihat kondisinya sangat memprihatinkan perutnya membesar, matanya aneh dan kencingnya juga berdarah," kata Misbah dikutip TribunJabar.id, Minggu (22/1/2023).

"Hasil pemeriksaan perut dan matanya bagus, saya juga sempat nanya kok bisa gini. Jadi, awalnya hanya disangka tumor, tapi kata dokter ini aneh."

Menurut keterangan polisi, Duloh alias Solihin lantas mengaku sudah membunuh Halimah dengan cara mencekik korban.

Sementara, Wowon sendiri rupanya tidak tahu bahwa Halimah dihabisi rekannya sendiri.

Baca juga: Kaget Siti Jadi Korban Pembunuh Berencana Wowon, Keluarga: Berangkat ke Arab tapi Meninggal di Bali

Terungkap Identitas 9 Korban Pembunuhan Berantai

Pihak kepolisian menemukan secara total, ada sembilan korban tewas yang berkaitan dengan kasus keracunan di Bekasi.

Dilansir TribunWow.com, kebanyakan korban masih berhubungan keluarga dengan tersangka Wowon Erawan alias Aki (60).

Di mana korban tewas di Bekasi, Ai Maimunah (40) adalah istrinya, dan Ridwan Abdul Muiz (23) serta Muhammad Riswandi (17) adalah anak tirinya.

Baca juga: Fakta Baru 1 Keluarga di Bekasi Tewas Keracunan, Ternyata Korban Pembunuhan, Ini Motif Pelaku

Sementara itu, pelaku lain adalah Solihin alias Duloh (63) dan M Dede Solehuddin.

Diketahui, Dede merupakan seorang korban yang ikut menjadi korban keracunan di Bantar Gebang, Bekasi Jawa Barat.

Ia diduga sengaja menenggak kopi berpestisida untuk menghindari kecurigaan polisi.

Dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran membeberkan bahwa pelaku melakukan penipuan kepada korbannya.

Halaman
123