TRIBUNWOW.COM - Total terdapat 60 orang tewas seusai komplek apartemen di Dnipro, Ukraina dihujani misil oleh pasukan militer Rusia.
Serangan yang terjadi pada Sabtu (14/1/2023) malam ini dilakukan oleh Rusia dari kapal perangnya yang berada di laut hitam alias Black Sea dan pesawat bomber Tupolev.
Dikutip TribunWow dari thesun, dari 60 korban yang tewas terdapat seorang anak kecil.
Baca juga: Tentara Rusia Divonis 5 Tahun Penjara di Negaranya Gara-gara Enggan Dikirim ke Ukraina
Selain itu terdapat 73 korban luka-luka termasuk 14 anak-anak.
Serangan ini dilakukan oleh Rusia bersamaan dengan serangan yang terjadi di Kyiv/Kiev, Kharkiv, dan bagian timur Odesa yang mengincar infrastruktur militer dan energi milik Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam siaran televisi nasional menyampaikan bahwa serangan yang dilakukan oleh pasukannya berjalan sesuai rencana dari Kementerian Pertahanan.
Serangan pada Sabtu kemarin menyebabkan gangguan baru pada pasokan listrik, khususnya di wilayah Kyiv dan Kharkiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video malamnya pada hari Sabtu (14/1/2023).
"Sayangnya, ada masalah pada infrastruktur energi," kata Zelensky dikutip Al Jazeera.
"Terkait hal ini, situasi yang paling sulit adalah di wilayah Kharkiv dan wilayah Kyiv."
Baca juga: Ukraina Bantah 600 Tentaranya Tewas akibat Serangan Balasan Rusia, Berikut Kenyataan di Lapangan
Menteri Energi German Galushchenko, mengatakan pemadaman darurat diterapkan di sebagian besar wilayah Ukraina pada hari nahas tersebut.
"Hari ini musuh kembali menyerang fasilitas pembangkit energi dan jaringan listrik negara. Ada serangan di wilayah Kharkiv, Lviv, Ivano-Frankivsk, Zaporizhia, Vinnytsia dan Kyiv," kata Galushchenko di Facebook.
"Akibat penembakan, pemadaman darurat telah diberlakukan di sebagian besar wilayah," kata menteri.
Di kota timur-tengah Dnipro, 20 orang diselamatkan dari sebuah blok apartemen di mana seluruh bagian bangunan telah menjadi puing-puing.
"Tragedi. Saya sudah mengunjungi situs tersebut. Kami akan melewati puing-puing sepanjang malam,” kata Borys Filatov, walikota kota pembuat roket di Sungai Dnieper.