"Jadi memang keduanya sama-sama mewakili darah biologis dan ideologis dari PDIP sendiri. Saya pikir untuk saat ini masih berimbang," lanjutnya.
Baca juga: Pemilu 2024: Puan Maharani Minta Kader Santai dan Tak Pusingkan Sosok Capres dari PDIP
Megawati Alami 4 Dilema
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dinilai mengalami dilema dalam menentukan keputusan terkait Pemilu 2024.
Dilansir TribunWow.com, peneliti Lembaga survei LSI Denny JA, Fitri Hari, menyebut setidaknya ada empat dilema yang dihadapi Megawati sebagai king maker.
Antara lain sehubungan status dan posisi kadernya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketum DPP PDIP Puan Maharani dan koalisinya dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Bolak-balik Antar Jokowi, Puan, hingga Megawati, Ini Pesan Gubernur Jateng
"Dilema pertama Megawati, membuat kader PDI-P menjadi cawapres (calon wakil presiden) Prabowo (Puan atau Ganjar), atau meninggalkan Prabowo, dan kader PDI-P maju sebagai capres," terang Fitri dikutip Kompas.com, Rabu (21/12/2022).
Dilema kedua, jika nantinya Megawati memutuskan Puan sebagai cawapres Prabowo, maka ada potensi Ganjar akan dipinang partai lain sebagai capres.
Apalagi mengingat elektabilitas Ganjar terus memuncaki berbagai survei yang dilaksanakan sejumlah lembaga berbeda.
"Dilema ketiga Megawati, jika menyerahkan Ganjar menjadi cawapres Prabowo, bukankah elektabilitas Ganjar lebih tinggi dan PDI-P partai lebih besar dibandingkan (Partai) Gerindra?," terang Fitri.
Kemudian, jika tetap ingin mengusung Ganjar sebagai capres, maka Megawati tak bisa lagi berkoalisi dengan Partai Gerindra.
Hal ini menjadi dilema keempat bagi 'Ibu Banteng' tersebut yang dinilai bisa mempengaruhi poros politik ke depannya.
"Karena Prabowo ingin tetap menjadi capres (ini berarti tidak berkoalisi dengan Gerindra)," ujar Fitri.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo- Sampai Merinding Ungkap Jasa Besar Megawati dan Puan: Saya Enggak Pernah Lupa
Di sisi lain, PDIP diyakini awalnya akan mengusung Puan sebagai capres, namun urung dilaksanakan karena eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini resmi bergabung dalam kancah perebutan kursi kepresidenan.
"Kita bicara PDI Perjuangan. Kalau bukan Anies Baswedan lawannya, mungkin Puan akan maju," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dikutip Kompas.com, Kamis (10/11/20220.
"Dengan Anies pemantik utamanya, ini kelas berat yang muncul ini. Berarti kartu Ganjar hidup juga ini, akan dipertimbangkan. (Ganjar) diuntungkan dengan Anies yang dimajukan."