TRIBUNWOW.COM - Lebih dari 10 ribu tentara Rusia dilaporkan telah tewas sejak Moskow menginvasi Ukraina.

Dilansir TribunWow.com, jumlah ini disimpulkan menurut penghitungan kematian militer yang dikonfirmasi oleh BBC Russian Service dan media independen Mediazona.

Sementara skala sebenarnya dari kerugian perang Rusia kemungkinan jauh lebih tinggi.

Rusia telah mengakui hanya 5.937 kematian militer di Ukraina, sementara perkiraan Barat menyebutkan angkanya sekitar 100 ribu.

BBC Russian Service dan Mediazona menggunakan data sumber terbuka yakni laporan media, jejaring sosial, dan pernyataan resmi untuk memverifikasi kematian tentara dan minggu lalu totalnya mencapai 10.002.

Peneliti dari dua outlet tersebut juga mengambil informasi dari sekelompok relawan yang memantau kuburan lokal di lebih dari 60 kota dan desa.

Basis data berisi wawasan yang signifikan: bukan hanya nama dan tanggal kematian prajurit, tetapi dalam banyak kasus informasi tentang pangkat, kampung halaman, usia, dan afiliasi militer mereka juga.

Dikutip dari BBC Rusia, pihaknya berasumsi bahwa daftar tersebut mungkin berisi setidaknya 40-60 persen lebih sedikit nama orang yang tewas daripada yang sebenarnya dikuburkan di Rusia.

Oleh karena itu, menurut perkiraan paling konservatif, kerugian tentara Rusia di Ukraina bisa lebih dari 20 ribu. orang.

Total kerugian Rusia yang tidak dapat diperbaiki (yaitu, jumlah mereka yang absen karena cedera, kematian, atau hilang) setidaknya bisa mencapai 90.000 orang.

Angka ini tidak termasuk mereka yang bertempur di pihak Rusia sebagai bagian dari 'milisi rakyat' Donetsk dan Luhansk.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Putin Batalkan Konferensi Pers Tahunan Rusia, Diduga Enggan Jawab soal Ukraina

Kematian dari Tentara Wajib Militer

Secara total, 430 orang Rusia yang dimobilisasi diketahui telah meninggal, di mana 104 lebih di antaranya tewas dua minggu lalu.

Dari jumlah tersebut, peneliti berhasil menetapkan nama 394 orang yang tewas di zona pertempuran di wilayah Ukraina.

36 lainnya meninggal di Rusia, paling sering karena masalah jantung, karena kecelakaan atau karena konsumsi alkohol berlebih.

Baca juga: Ngaku Diperlakukan seperti Hewan, Tentara Rusia Protes setelah Dikirim Wajib Militer ke Ukraina