Gempa di Cianjur

Tertimbun Longsor Berjam-jam, Korban Gempa Cianjur Mengaku Pasrah: Saya Hanya Bisa Berdzikir

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Mulyadi, warga Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur, menjadi salah satu saksi kengerian longsor di daerah Cijedil yang tertimbun tanah di tokonya beberapa detik setelah gempa Cianjur terjadi pada Senin (21/11/2022).

TRIBUNWOW.COM - Seorang warga berhasil selamat setelah berjam-jam tertimbun longsor akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang wilayah Cijendil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dilansir TribunWow.com, pria bernama Muhammad Mulyadi tersebut mengaku sempat pasrah atas nasibnya.

Ia pun hanya bisa berdoa hingga akhirnya berhasil diselamatkan warga dari reruntuhan.

Baca juga: Dimarahi TNI hingga Terbentur Spion, Ini Kisah Unik Mensos Risma saat Kunjungi Korban Gempa Cianjur

Dengan tangan di gips dan wajah terluka, Mulyadi menuturkan kejadian nahas saat ia sedang bekerja di tokonya.

"Kejadiannya begitu cepat, saat itu saya habis salat, lalu sekitar 4 detik dari gempa, tanah langsung longsor," beber Mulyadi dikutip TribunJabar.id, Sabtu (26/11/2022).

"Saya juga baru lari 3 langkah, tanah langsung menimpa saya semua."

Ditemui di lokasi longsor, Mulyadi mengaku tertimbun reruntuhan hingga lebih dari satu ham.

Ia ketika itu terhimpit dalam posisi tengkurap hingga merasakan sesak napas.

Menyadari kondisinya, Mulyadi mengaku sempat ikhlas meski teringat 3 anaknya yang masih kecil.

"Saya sudah pasrah, napas pun sudah habis, bahkan penglihatan sudah kabur," ujar Mulyadi seraya menangis.

"Saya hanya bisa berzikir, dan sudah ikhlas kalau hidup saya akan berakhir saat itu. Namun saya harus tetap sadar anak saya masih pada kecil," lanjutnya.

Akhirnya, Mulyadi berhasil diselamatkan oleh warga meski sempat tak sadarkan diri.

Ustaz Ahmad Kosasih menunjuk reruntuhan di Kampung Sarampad, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang ambruk akibat gempa Cianjur pada Sabtu (26/11/2022). (Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama)

Baca juga: Rasakan Firasat, Ibu Hamil Berhasil Selamat saat Gempa Cianjur Mengguncang, Anaknya Terus Menangis

Nasib serupa dialami Ustaz Ahmad Kosasih yang sempat berada di reruntuhan masjid selama sekitar 30 menit.

Warga kampung Sarampad, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur tersebut mengaku baru selesai salat di masjid saat gempa mengguncang.

"Saya baru selesai sembahyang berjemaah bersama dua orang lainnya yaitu Haji Tatang dan satu anak kecil," kata Ahmad dikutip dari TribunnewsDepok.com, Minggu (27/11/2022).

"Gempanya cuma 3 detik tapi guncangannya kuat. Alhamdulilah, kami semua selamat. Kami ditolong warga," lanjutnya.

Saat tertimbun reruntuhan masjid, Ahmad mengaku merasa sesak dan hanya bisa terus berdoa.

Ia lantas berlari dan bersujud syukur di jalan setelah berhasil diselamatkan oleh warga kampung.

"Saya merasa sesak dan pengap. Saya terus lakukan dzikir sampai datang pertolongan warga," kata Ahmad.

"Saya sujud syukur dan lari ke jalan sambil berteriak, Alhamdulilah."

Akibat kejadian tersebut, Ahmad menderita sejumlah luka hingga mengalami gangguan penglihatan.

"Wajah saya bengkak semua, mata tidak jelas melihat. Selain itu ada luka di kaki. Tetapi saat ini sudah sembuh," ujarnya.

Baca juga: Detik-detik Angkot Bawa Rombongan Anak SD Kena Longsoran Gempa Cianjur, sang Sopir: Goncangan Besar

Kisah Para Korban Selamat

Sejumlah warga di Cianjur, Jawa Barat mengisahkan pengalaman mereka selamat dari gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi pada Senin (21/11/2022).

Dilansir TribunWow.com, seorang warga sempat tertimbun tembok rumahnya, sementara yang lain mencari pertolongan dengan tubuh berlumuran darah.

Di antaranya, ada pula kisah heroik seorang nenek yang berhasil menyelamatkan cucunya saat gedung di dekatnya runtuh.

Baca juga: PLN Gerak Cepat Pasca Gempa Cianjur, Kerahkan Petugas untuk Pulihkan Kelistrikan hingga Beri Bantuan

Jajang (51), mengaku sedang berada di bengkelnya saat gempa mulai terasa.

Warga Kampung Garogol Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, tersebut tengah memperbaiki mobil ketika bangunan di dekatnya ambruk.

Ditemui di halaman RSUD Sumedang, Senin (21/11/2022), Jajang mengaku mengendarai sendiri motornya ke Puskesmas dengan tubuh berdarah-darah.

"Tanpa aba-aba, kerasa goyang sedikit langsung bangunan ambruk," kata Jajang dikutip Kompas.com.

"Saya naik motor ke Puskesmas sendiri muka sudah penuh darah," imbuhnya.

Warga yang tinggal sekampung dengan Jajang, Ai Rohmah (47), mengaku sempat tertimbun reruntuhan rumahnya sendiri.

Ia kemudian berhasil diselamatkan dari kulkas dan batu bata yang jatuh menimpa wajahnya.

"Saya ketiban bata dan kulkas lagi berdiri di rumah. Ditolong tetangga," kata Ai.

Korban luka akibat gempa bumi menjalani perawatan di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Jalan Rumah Sakit, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang berpusat di kawasan Kabupaten Cianjur sekitar pukul 13.21 WIB, hingga pukul 21.00 korban meninggal dunia sebanyak 162 jiwa, 326 luka berat dan ringan, 2.345 rumah rusak dan sekitar 13.400 jiwa mengungsi. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Baca juga: Gempa 5,6 Magnitudo Sebabkan SMKN 1 Cugenang, Cianjur, Jabar Luluh Lantak hingga Para Siswa Terluka

Cerita serupa dikisahkan Fadillah, remaja 14 tahun yang kini dirawat di RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur.

Ia mengaku sedang berada di dapur rumahnya ketika gempa mulai terasa.

Meski sudah lari sekencang-kencangnya, Fadillah tertahan tembok yang ambruk mengenai tubuhnya.

Namun beruntung, ia berhasil keluar sendiri dari timbunan tersebut meski mengalami luka di bagian kepala dan kaki.

"Langsung kencang (gempanya), pas mau keluar (dari rumah) lari, ambruk temboknya," tutur Fadillah dikutip TribunnewsBogor.com.

"Nggak semua bagian rumah ambruk, tapi ada rumah lain yang hampir semuanya ambruk."

Sementara itu, Yayah (58), warga kelurahan Pamoyan, Kabupaten Cianjur mengaku mengalami luka di bagian tangan.

Luka tersebut diperolehnya lantaran tertimpa bangunan yang ambruk di dekatnya.

Namun, Yayah bersyukur berhasil menyelamatkan sang cucu saat atap dari gedung di dekat mereka runtuh.

"Tadi getarannya cukup besar, saya pun sempat menyelamatkan cucu, karena atap dari gedung sebelah ambruk," ucap Yayah dikutip TribunJabar.id.(TribunWow.com/Via)

Baca artikel lain terkait