TRIBUNWOW.COM - Sejumlah pengalaman dialami Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengunjungi para pengungsi gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, Risma mengaku sempat dimarahi oleh anggota TNI yang melarangnya lewat.
Selain itu, Risma juga sempat terkejut saat kepalanya terbentur spion dan ikut aktif dalam membagikan selimut bagi para pengungsi.
Baca juga: Berita Ridwan Kamil, Atasi Pencegatan Bantuan Gempa Cianjur dengan Data Terpadu: Namanya Pisodapur
Seperti dikutip dari Surya.co.id, Jumat (25/11/2022), Risma mengaku diminta putar balik oleh anggota TNI AD saat melintas di jalan menuju desa terdampak.
Padahal, rombongannya saat itu hanya mengikuti pejabat Pemerintah Kabupaten Cianjur.
"Saya kan tidak tahu lewat mana (ke lokasi terdampak gempa). Kemarin saya dimarahi pasukan (TNI AD)," ucap Risma.
"Saya mau ke sana, saya tidak boleh (lewat), disuruh balik saya."
Saat ditanya oleh sang tentara, Risma sudah menjelaskan bahwa ia hanya mengikuti petugas Pemkab yang sudah lewat.
"Saya ditanya sama dia (prajurit TNI), 'Kenapa lewat sini?', Lho apa saya tahu, saya bilang, mana ada menteri mikir jalan lewat mana. Ya kan saya tidak tahu lewat mana, Saya ikut saja," beber Risma.
"Masih tidak terima aku (dimarahi)," imbuhnya sembari tertawa.
Tak lama kemudian, seorang pimpinan TNI AD menghampiri Risma dan mengaku sudah mengetahui insiden yang dialami.
Kepada tentara tersebut, Risma kembali menceritakan kronologi kejadian pencegatan oleh prajurit yang sempat dialaminya.
"Saya sebetulnya saat itu ya sudah kalau harus balik lagi, tapi ada salah satu anak buah saya dapat izin untuk masuk," beber Risma.
"Yang jadi masalah lagi, saya dimarahi oleh dia (prajurit TNI AD). Jadi saya minta anak itu diperiksa psikisnya. Dia ngomong, 'Kenapa pejabat lewat sini?'. Lho, kayaknya sakit deh dia itu."
Baca juga: Ibunya Tewas, Berikut Kondisi Bocah Korban Gempa di Cianjur yang Ditemukan Selamat setelah 3 Hari
Terbentur Spion Truk
Dikutip dari kanal YouTube KOMPAS TV, Kamis (24/11/2022), kejadian lainnya dialami Risma saat ia sedang melakukan kunjungan ke lokasi pengungsian.
Ia melakukan koordinasi bersama relawan, Polri, tim SAR beserta para petugas gabungan yang melakukan evakuasi serta perawatan pengungsi.
Lantas yang berjalan bersama rombongan, Risma yang mengenakan sepatu boots dan kerudung coklat tampak menunduk memperhatikan langkahnya.
Ia kemudian menoleh dan langsung terbelalak saat kepalanya membentur spion truk pemadam kebakaran kabupaten Cianjur yang terparkir di pinggir jalan.
Pengawal dan sejumlah stafnya langsung membantu Risma yang terus saja berjalan seraya mengelus kepalanya sendiri.
Baca juga: Akibat Bantuan Dicegat, Pengungsi Gempa Cianjur di Mangunkarta Terpaksa Makan Sekali Sehari
Turun Langsung Bagikan Bantuan
Dibantu petugas gabungan dan para tentara, Risma aktif membagikan logistik dan berinteraksi dengan para pengungsi di dalam tenda.
Seperti terlihat dalam tayangan di kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (24/11/2022), mantan Wali Kota Surabaya tersebut bahkan ikut mondar-mandir membagikan selimut bagi warga yang membutuhkan.
Risma juga memastikan bantuan yang telah dihimpun terdistribusi secara merata kepada para pengungsi yang membutuhkan.
Adapun bantuan tersebut berupa barang-barang kebutuhan hingga makanan siap saji yang bisa langsung dinikmati para pengungsi.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Kedatangan Jokowi dan Ridwan Kamil Disambut Ratapan hingga Tangisan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan ke korban gemba di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Dilansir TribunWow.com, Jokowi menggunakan jalan darat sekaligus mengecek lokasi jalan yang terisolir.
Bersama Ridwan Kamil, Jokowi juga bertandang ke pos pengungsian yang langsung disambut ratapan para warga.
Baca juga: Angkot Berisi Anak-anak Masih Tertimbun akibat Gempa Cianjur, Ridwan Kamil: Ada 5 Kendaraan
Momen tersebut disiarkan dalam tayangan di kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (22/11/2022).
Terlihat Jokowi membagikan makanan siap saji kepada seluruh warga di pengungsian lapangan Joglo, Jawa Barat.
Ia juga memberikan bantuan berupa sembako dan tak segan melakukan interaksi langsung para warga.
"Bapak, bapak," teriak para warga sembari mengulurkan tangan.
Sempat terdengar suara tangisan dan ucapan terima kasih dari sejumlah warga yang mendapat bantuan.
Kemudian, ia masuk ke dalam sebuah posko bersama para pendamping antara lain Ridwan Kamil, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Suharyanto, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Selain itu juga Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.
Selanjutnya, Jokowi dijadwalkan akan mengunjungi korban luka di RSUD Sayang Cianjur.
Baca juga: Ratap Tangis Korban Gempa Cianjur: Ya Allah, Anak Saya Enggak Tahu di Mana, yang 1 Meninggal
Pada malam sebelumnya, Senin (12/11/2022), Ridwan Kamil sempat menyampaikan kondisi terkini para korban gempa Cianjur.
Disampaikan bahwa data sementara menyebutkan ada 162 korban meninggal, sementara 326 lainnya luka-luka.
"Tercatat di call center BPBD, mohon izin menyampaikan berita buruk, ada 162 yang meninggal dunia. 326 luka-luka, mayoritas patah tulang dan berhubungan dengan luka karena tertimpa atau benda tajam," kata Ridwan Kamil dikutip KOMPASTV, Selasa (22/11/2022).
"13.784 pengungsi akan kita sebar di 14 titik pengungsian."
Akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 tersebut, sebanyak lebih dari 2 ribu rumah rusak berat.
Sedangkan sejumlah jalan tertutup longsoran hingga menyebabkan sejumlah desa terisolasi.
"Kemudian rumah rusak dari skala rusak dari 60 persen sampai hampir 100 persen kurang lebih ada 2.345 unit rumah," beber Ridwan Kamil.
"Kemudian ada dua-tiga lokasi jalan terisolir. Jalan nasional dilaporkan tadi sudah kembali normal."
Mirisnya, banyak korban meninggal akibat gempa tersebut berasal dari kalangan anak-anak.
Ridwan Kamil pun mengaku sangat prihatin meskipun belum bisa memastikan perbandingan jumlah anak dan korban dewasa secara total.
"Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucap Ridwan Kamil.
"Nah, per malam ini kita masih mengklasifikasi persentasenya, tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak."(TribunWow.com/Via)