Polisi Tembak Polisi

3 Tahun Jadi ART PC, Susi Jarang Pulang setelah Ikut Ferdy Sambo padahal Punya 2 Anak Gadis

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kanan: Asisten rumah tangga (ART) keluarga besar Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi alias PC yakni Susi sempat ditegur oleh majelis hakim gara-gara diam saat ditanya saat sidang pada Senin (31/10/2022). Foto kiri: potret 2 anak Susi di Wonosobo, Jawa Tengah.

TRIBUNWOW.COM - Susi ternyata sudah tiga tahun bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo sejak tahun 2019 lalu.

Selama ikut hidup bersama Putri Candrawathi alias PC, Susi ternyata jarang pulang kampung halamannya di Desa Teges Wetan RT 16 RW 6, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng).

Dikutip TribunWow dari TribunJateng, selain jarang pulang, Susi juga jarang berkomunikasi dengan suaminya sendiri Kujaeni Tamsil.

Baca juga: Keterangan ART Ferdy Sambo Dinilai Berbohong, Suami Susi Minta sang Istri Jujur: Nggak Usah Takut

Kujaeni alias Jeni mengaku terakhir berkomunikasi dengan sang istri sebelum persidangan dimulai.

Susi sendiri saat komunikasi dengan keluarga tidak pernah menceritakan soal kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang ikut menyeretnya menjadi saksi.

"Komunikasi biasa hanya tanya tentang kabar anak-anak saja, kalau tidak ada uang minta dikirimi, terus beberapa hari kemudian dikirim Rp 500 ribu," ucap Susi.

Jeni bercerita, selama Susi tiga tahun bekerja sebagai ART, Susi terakhir pulang saat acara cukur kuncung sang anak.

"Saat lebaran juga tidak pulang," terang Jeni.

Jeni berharap istrinya dapat bertemu kembali dengan dua anak yang masih kecil.

Sebagai informasi, dua anak perempuan Susi masih sekolah SD kelas 1 dan TK.

Jeni juga sempat berpesan agar sang istri bersedia bicara jujur apa adanya tanpa menutup-nutupi apa pun.

Jeni awalnya mengaku kaget melihat Susi di televisi.

Apalagi saat tahu sang istri terseret kasus besar yang sedang menjadi perhatian nasional.

Jeni mengatakan bahwa Susi selama ini tak pernah bercerita ke keluarga mengenai masalah yang sedang dialami tersebut.

"Punya masalah ini enggak pernah cerita istri saya," ungkap Jeni dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (2/11/2022).

"Saya lihat di TV, kaget saya istri saya terlibat, kemarin sidang itu."

Terlihat tak terima, Jeni terkejut melihat istrinya sampai dibentak oleh jaksa hingga hakim.

"Kagetlah, apalagi sidang begitu, dibentak-bentak kayak gitu kan namanya perempuan ya takutlah," protes Jeni.

Asisten rumah tangga (ART) keluarga besar Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi alias PC yakni Susi sempat ditegur oleh majelis hakim gara-gara diam saat ditanya saat sidang pada Senin (31/10/2022). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Khawatir jika Susi ART Ferdy Sambo Tak Segera Ditahan, Pakar: Ada Orang yang Berkepentingan

Pada sang istri, Jeni kemudian berpesan agar Susi bersedia bicara jujur tanpa ada yang ditutup-tutupi.

"Kalau saya ngomong jangan bohong, orang itu enggak usah bohong, apa adanya, yang jujur," ucap Jeni.

"Orang jujur itu penting kan, kalau orang enggak jujur ya ajur, hancurlah."

Jeni kemudian mendukung Susi agar tidak takut untuk bicara kebenaran.

Alih-alih membela Ferdy Sambo, ia meminta sang istri mengingat anak mereka di kampung yang masih berusia enam dan tujuh tahun.

"Tinggal siapa yang terlibat ngomong saja, tidak usah takut, kan ada hukum," beber Jeni.

"Harapan saya kayak gitu, tak suruh jujur aja, enggak usah takut sama siapa-siapa, enggak usah belain siapa-siapa."

"Yang dibela anaklah, keluarga," tandasnya.

Baca juga: Saat RR Minta Maaf ke Keluarga Brigadir J, Kuat Maruf Justru Ucapkan Sumpah Ini di Ruang Sidang

Susi Disebut Jadi Tumbal Baru Ferdy Sambo

Lebih dari sekali, Susi mengubah keterangannya dan ketahuan berbohong saat menjalani sidang kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada Senin (31/10/2022).

Selama menjalani proses sidang, asisten rumah tangga (ART) dari Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi (PC) itu juga sempat diingatkan ancaman pidana oleh majelis hakim karena terus-terusan memberikan keterangan bohong.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Pakar Hukum Pidana Suparji Ahmad melihat Susi justru menjadi korban baru karena masih adanya upaya merekayasa kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca juga: Uji Kesabaran Hakim, Berikut Isi Kesaksian Susi ART Ferdy Sambo yang Ketahuan Berbohong

"Pertama, ini sangat disayangkan karena akan lahir korban baru, adanya potensi untuk menjadi tersangka, bahkan menjadi terdakwa sangat kuat sekali, karena unsur (Pasal) 242-nya tadi cukup kuat terpengaruhi, karena ada kebohongan, keterangan palsu," tegas Suparji, dalam program Kompas TV, Senin.

Suparji menyayangkan masih muncul upaya merekayasa kasus padahal perkara sudah masuk dalam proses persidangan.

"Maka ini yang saya sayangkan, kenapa dalam situasi seperti ini, masih saja kemudian ada rekayasa-rekayasa yang kemudian menimbulkan korban-korban baru," kata Suparji.

Sikap Susi yang berbelit-belit dalam persidangan sempat membuat jaksa dan hakim hilang kesabaran saat menggali kebenaran dari kasus pembunuhan Brigadir J.

Bahkan, Susi sempat terlihat hampir menangis ketika dicecar jaksa yang menuntutnya menjawab dengan jujur.

Ketika itu, jaksa menanyakan kejanggalan dalam BAP kronologi pembunuhan Brigadir J.

Disebutkan bahwa sejak berangkat sekitar pukul 10.00 WIB dari Magelang, Jawa Tengah, dan sampai ke Jakarta sekira pukul 16.00 WIB, rombongan Putri sama sekali tidak disebutkan sempat makan.

Susi yang mengaku langsung tidur ketika sampai di Jakarta, juga membenarkan dirinya tidak makan selama seharian.

Hal ini dianggap aneh lantaran para saksi sepakat menyebutkan bahwa Putri sedang sakit, namun tidak diperiksa atau pun makan dan minum obat.

"Ibu Putri benar sakit tidak?," tanya jaksa dengan lantang.

Alih-alih menjawab, Susi justru nanar memandang ke lantai dengan mulut tertutup.

Sikapnya ini terlihat membuat jaksa habis kesabaran dan dengan keras menegur wanita tersebut.

Asisten rumah tangga (ART) keluarga besar Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi alias PC yakni Susi sempat ditegur oleh majelis hakim gara-gara diam saat ditanya saat sidang pada Senin (31/10/2022). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Respons Bharada E soal Keterangan Susi ART Ferdy Sambo saat di Persidangan: Banyak Bohongnya

"Benar tidak sakit? Kenapa diam? Saudara kok jeda, masa melihat orang sakit dan tidak sakit tidak bisa membedakan?," tanya jaksa dengan suara meninggi.

"Sakit tidak? Jawab dengan benar," serunya.

"Ibu pas pulang dari Magelang memang keadaan enggak sehat," ujar Susi dengan suara bergetar.

"Pada saat pulang dari Magelang atau sebelum itu sudah sakit?," cecar jaksa.

"Pas ada kejadian saya menemukan ibu tergeletak," kata Susi setelah sempat terdiam sebentar.

Jaksa kemudian menyinggung kejadian pada tanggal 4 Juli saat dikatakan ada kejadian Yosua hendak membopong Putri yang disebut sakit.

"Alasan bopong karena apa? Bercanda kan tidak. Tadi kata saudara karena sakit, gimana yang benar saudara ini?," tanya jaksa.

"Tolong dijawab, sakit tidak (Putri)?"

"Saya tidak tahu," jawab Susi akhirnya.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita lain terkait