Polisi Tembak Polisi

Saat Sidang, Kamaruddin Sebut Ada Jenderal Bintang 2 Polri yang Retas Ponsel Keluarga Brigadir J

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak memberikan kesaksian tentang rintangan dalam mengurus kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.

TRIBUNWOW.COM - Kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak turut dihadirkan sebagai saksi dalam proses persidangan pada Selasa (1/11/2022).

Pada saat persidangan, Kamaruddin Simanjuntak ditanya oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) rintangan apa saja yang dihadapi setelah menjadi pengacara keluarga Brigadir J.

Dikutip TribunWow dari Kompastv, Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan satu di antaranya adalah adanya gangguan komunikasi.

Baca juga: Disebut Jadi Penembak Ketiga Brigadir J, Putri Candrawathi Kaget dan Bantah: Saya Ada di Kamar

Menurut kesaksian Kamaruddin, ada seorang Inspektur Jenderal (Irjen) atau jenderal bintang 2 Polri berinisial U melakukan peretasan terhadap ponsel keluarga Brigadir J, mulai dari orangtua hingga saudara Brigadir J.

"Menggunakan alat-alat yang diduga milik Bareskrim Polri," kata Kamaruddin.

"Ini berdasarkan laporan intelijen yang saya investigasi."

Kamaruddin mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut, ia akhirnya menggunakan ponsel milik orang lain yang berjarak 1-2 kilometer dari keluarga Brigadir J.

Ponsel yang dimanfaatkan oleh Kamaruddin di antaranya adalah milik Rohani Simanjuntak dan Sangga Sianturi yang hadir juga dalam proses persidangan sebagai saksi.

Di sisi lain, orangtua Brigadir J tampak kesal saat menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (31/10/2022).

Dilansir TribunWow.com, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, yang biasanya tampil kalem dan tenang, sampai terlihat marah.

Sang istri, Rosti Simanjuntak juga tampak geram sampai tak tahan ingin ikut bicara.

Kekesalan keluarga Brigadir J bermula ketika pengacara terdakwa Ferdy Sambo, Arman Hanis, melontarkan pertanyaan soal hubungan keduanya.

Ketika itu, Arman Hanis meminta kedua orangtua Brigadir J untuk menjawab apakah mereka selama ini tinggal serumah.

"Selama bapak berumah tangga dengan ibu Rosti, atau mamanya Yosua, memang bapak tinggalnya di Padang Sidempuan atau tinggal bersama-sama, Pak?," tanya Arman Hanis dikutip KOMPASTV, Selasa (31/10/2022).

Tampak tersinggung, Samuel mempertanyakan korelasi pertanyaan tersebut dengan materi sidang.

"Kok bisa ke sana larinya pertanyaannya, Pak?," tanya Samuel.

Suara-suara hadirin mulai ramai menyoraki dan beberapa terdengar menyebut kata 'Ngawur'.

Rosti yang duduk di sebelah Samuel, terlihat geregetan ingin ikut bicara dengan raut wajah kesal yang begitu kentara.

"Saya tanya, bapak jawab saja. Apakah selama berumah tangga dengan ibu Rosti, atau ibunya Yosua, bapak serumah dengan mamanya Yosua?," tanya Arman.

"Kok serumah?," sanggah Samuel.

Kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis saat ditemui awak media di Bareskrim Mabes Polri, Kamis (1/9/2022). (Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra)

Baca juga: Raungan Ibu Brigadir J Buat Tangis Hadirin Pecah di Persidangan: Bertobatlah Ferdy Sambo!

Situasi mulai terasa tegang di mana Arman Hanis kemudian meninggikan suaranya.

Ia mendesak Samuel untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan tersebut.

"Iya, bapak jawab saja. Saya tanya, bapak jawab. Bapak jawab saja," desak Arman.

Tak bisa menahan emosi, Rosti lantas berusaha merebut microphone dari tangan Samuel.

Namun, Samuel yang sedang kesal, menjauhkan pengeras suara di tangannya tersebut dan menegur sang istri.

Terlihat Rosti memalingkan wajah sembari menggerutu.

"Bapak serumah dengan ibunya Yosua atau tidak?," tanya Arman Hanis.

"Kalau kami tidak serumah, tentu tidak akan ada anak," jawab Samuel lantang.

Sontak saja, perkataan tersebut menuai sorak sorai dan tepuk tangan dari para hadirin.

"Saya tanya karena ada pertanyaan selanjutnya, bapak tidak usah marah," tegur Arman Hanis.

Samuel kemudian menolak untuk melanjutkan pembahasan tersebut.

Akhirnya hakim menengahi dan meminta Arman Hanis melontarkan pertanyaan lain yang relevan dengan materi kasus.

Respons Ayah dan Ibu Brigadir J di Persidangan

Pertemuan pertama keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi diwarnai momen penuh emosi.

Dilansir TribunWow.com, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sempat meminta maaf pada pasangan Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.

Putri sampai menangis saat mengucapkan pesannya, sementara Ferdy Sambo terlihat berkaca-kaca.

Baca juga: Sebelum Duduk di Ruang Sidang, PC Langsung Hampiri Ferdy Sambo untuk Salim hingga Berpelukan

Pertemuan tersebut berlangsung dalam sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).

Pada gilirannya, Ferdy Sambo meminta maaf karena tak bisa menahan emosi dan mengaku menyesali perbuatannya.

Sementara, Putri mengucapkan rasa duka cita dan bela sungkawa serta mendoakan arwah Brigadir J agar tenang.

"Semoga Almarhum diberikan tempat yang terbaik oleh Tuhan yang maha kuasa," ucap Putri dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Senin (1/11/2022).

"Saya dan Bapak Ferdy Sambo tidak sedetik pun menginginkan kejadian seperti ini terjadi dalam kehidupan keluarga kami yang membawa duka dan luka yang dalam di hati saya dan keluarga."

Mendengar pernyataan tersebut, ayah dan ibu Brigadir J tampaknya tidak memberikan respons positif.

Sang ayah hanya diam dengan raut datar, sementara ibu Brigadir J melengos enggan memandang wajah para terdakwa.

Raut wajah kesal dan marah tergambar dari wajah Rosti yang beberapa kali masih menangisi anaknya.

Ekspresi orangtua Brigadir J, Samuel Hutabarat (kiri) dan Rosti Simanjuntak ketika mendengar permintaan maaf Putri Candrawathi, Selasa (1/11/2022). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Ferdy Sambo dan PC Diistimewakan LPAI hingga Komnas HAM, Ayah Brigadir J: Istri Saya Tak Digubris

"Saya juga sebagai seorang ibu bisa merasakan bagaimana duka yang mendalam di hati ibu sebagai ibunda dari Yosua yang mengalami kehilangan seorang anak yang adalah napas kehidupan," ujar Putri sembari menangis.

"Untuk itu dari kerendahan hati yang dalam, saya mohon maaf untuk ibunda Yosua beserta keluarga atas peristiwa ini," imbuhnya.

Mendengar perkataan ini, Rosti ikut menangis dan tak kuasa menahan emosinya.

Ia sesenggukan dan duduk dengan tangan terkepal sembari sesekali menghapus air matanya.

Sementara, Ferdy Sambo terlihat menarik napas panjang beberapa kali dengan mata merah berkaca-kaca.

Mantan jenderal tersebut tampak menahan tangisannya dan beberapa kali menatap ke atas.

Ferdy Sambo juga terlihat mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali kemudian menatap nanar ke bawah setelah mampu menguasai emosinya.

"Semoga Tuhan yang maha kuasa membuka dan menguatkan hati ibu dan Bapak Samuel Hutabarat beserta keluarga," lanjut Putri.

"Saya siap menjalankan sidang ini dengan ikhlas dan setulus hati saya, agar seluruh peristiwa yang terjadi dapat terungkap," pungkasnya.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita lain terkait