Polisi Tembak Polisi

Jerit Ibu Brigadir J Minta Ferdy Sambo dan PC Pulihkan Nama Baik: Jujurlah agar Arwah Anakku Tenang

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orangtua Brigadir J, Samuel Hutabarat (kiri) dan Rosti Simanjuntak saat bersaksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Rosti lantang meminta terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk jujur.

"Ibu diberi Tuhan hati nurani, tapi hati nurani ibu telah sia-sia, telah mati."

"Jadi segeralah sadar, bertobatlah, dan berkata jujurlah, agar arwah anakku tenang."

Ia mengakhiri penuturannya dengan meminta Putri merenung jika kejadian yang sama menimpa anaknya dengan Ferdy Sambo.

"Relakah anak ibu disiksa, dianiaya, ikhlaskah ibu seperti yang ibu bilang?," tanya Rosti.

"Jadi kalau anak ibu seandainya dibunuh seperti yang dilakukan kepada anakku, apakah rela dan ikhlas?," pungkasnya.

Baca juga: Ferdy Sambo Tahan Tangis saat Putri Candrawathi Minta Maaf, Berikut Respons Ayah dan Ibu Brigadir J

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-06.24:

Brigadir J Histeris Panggil Putri Candrawathi

Sebelumnya, adegan menyayat hati tampak dalam proses ekshumasi atau autopsi ulang jenazah Brigadir Polisi Nopriansyah Yosua Simanjuntak alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak berteriak histeris jelang pembongkaran makam sang anak.

Adapun prosesi autopsi ulang jenazah Brigadir J tersebut dilakukan di TPU Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Nasib Adik Brigadir J, Dimutasi hingga Diminta Tanda Tangani Berkas Autopsi Tanpa Lihat Jasad Kakak

Dalam tayangan video di kanal YouTube Tribun Jambi, Rabu (27/7/2022), jeritan Rosti dimulai ketika para petugas bersiap menggali makam Brigadir J.

Ia menjerit keras sembari mengacungkan tangan meratapi nasib anaknya.

Adik Brigadir J, Bripda LL Hutabarat ikut menangis sembari beberapa kali memeluk erat ibunya.

Ia kemudian membawa sang ibu untuk beristirahat di tenda yang telah disiapkan.

Teriakan Rosti turut membuat para kerabatnya menangis.

Halaman
123