TRIBUNWOW.COM - Menko Polhukam Mahfud MD kembali mendesak agar Eksekutif PSSI termasuk Ketua Umumnya, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule untuk mundur.
Dilansir TribunWow.com, menurut Mahfud MD, mundurnya para eksekutif tersebut merupakan bentuk pertanggung jawaban moral atas Tragedi Kanjuruhan.
Pasalnya, bila Iwan Bule dan jajarannya tak mundur, maka moral mereka patut dipertanyakan.
Baca juga: Temuan Baru Tragedi Kanjuruhan, Tim Gabungan Aremania Sebut Ada Kejahatan Sistematis terkait HAM
Sebagaimana diketahui jumlah korban jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan mencapai hingga 134 jiwa.
Melalui penyidikan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai Mahfud MD, disimpulkanlah sejumlah rekomendasi.
Rekomendasi tersebut berisi kesalahan dan pertanggung jawaban dari pihak-pihak terkait.
Satu diantaranya adalah anjuran untuk eksekutif PSSI termasuk Iwan Bule agar mengundurkan diri.
"Itu kan seruan moral, bukan seruan hukum," kata Mahfud MD dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (23/10/2022).
"Seruan moral itu ya tanggung jawab moral dia.'Ini sebaiknya anda mundur', itu seruan moral, tidak perlu peraturan kalau itu, 'Saya mundur', kalau begitu sudah selesai."
Baca juga: Diketuai Iwan Bule, Ini Struktur Organisasi PSSI Periode 2019-2023, TGIPF Minta Rombak Kepengurusan
Lantaran berbentuk rekomendasi, Mahfud MD menilai wajar jika anjuran tersebut tidak dijalankan.
Hanya saja, ia mempertanyakan moral Ketua Umum dan pihak Eksekutif PSSI jika tetap menolak mundur.
"Ya kalau enggak mundur enggak apa-apa, tapi secara moral, dia bisa dianggap amoral," ucap Mahfud MD.
"Karena itu seruan moral dijawab secara moral seperti itu."
Kembali, Mahfud MD menegaskan pemerintah tak akan melakukan intervensi terhadap PSSi sesuai ketentuan yang ada.
"Kita enggak akan mengintervensilah karena kita tahu aturan-aturan," tandasnya.
Baca juga: Di Tengah Desakan Mundur, Ketum PSSI Iwan Bule Persiapkan Timnas U-20 untuk Piala Dunia U-20 2023