Pilpres 2024

Ridwan Kamil Setuju, Ini Reaksi Hotman Paris saat Tawarkan Diri Jadi Cawapres: Mau Diseriusin Enggak

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengacara kondang Hotman Paris dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengelilingi Bandung, Minggu (16/10/2022).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut positif ajakan pengacara Hotman Paris untuk berduet di pemilihan presiden (pilpres).

Seperti yang diketahui saat ini isu pilpres tengah hangat dibicarakan menjelang Pilpres 2024 nanti.

Dikutip TribunWow dari Instagram @hotmanparisofficial, usul soal duet ini dilontarkan oleh Hotman Paris saat ia didampingi Ridwan Kamil berkeliling Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (16/10/2022).

Baca juga: Kelompok Islam hingga Barisan Sakit Hati Prabowo, Pengamat Sorot Pendukung Duet Anies-AHY di 2024

Awalnya Hotman Paris berbincang soal latar belakang keluarga Ridwan Kamil yang ternyata ayah dari sang gubernur adalah seorang dosen hukum.

Kemudian Hotman Paris menyoroti soal latar belakang Ridwan Kamil yang merupakan insinyur lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) mirip dengan latar belakang Ir. Soekarno.

"Kenapa para arsitek selalu sukses di dalam bidang politik?" tanya Hotman.

Ridwan Kamil lalu menjawab, arsitek terbiasa menggunakan imajinasi untuk membangun bangunan dan gedung.

"Sekarang berimajinasi mencari solusi membangun untuk kesejahteraan masyarakat," jelas Ridwan Kamil.

Selanjutnya Hotman Paris menanyakan mengapa sulit bagi sarjana hukum untuk menjadi seorang pemimpin.

Ridwan Kamil pun memberi bantahan bahwa semua tergantung nasib.

Ia kemudian memberikan contoh banyak lawyer di Amerika Serikat (AS) berhasil menjadi seorang presiden.

Ridwan Kamil lalu menjelaskan kepada Hotman bahwa dalam berpolitik tidak bisa terlalu banyak berpikir, harus bisa cekatan dalam memanfaatkan momen.

Kemudian tiba-tiba Hotman menawarkan dirinya menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ridwan Kamil.

Baca juga: Elektoral Bukan Prioritas, PDIP Ungkap Pentingnya Lobi Politik 2024 dari Berkuda hingga Jalan Sehat

"Kira-kira kalau bapak dicalonkan jadi capres, saya jadi wapres gimana pak," tanya Hotman.

"Cocok Sunda Batak bersatu," saut Ridwan Kamil.

"Mau diseriusin enggak nih?" tanya Hotman lagi.

Ridwan Kamil kemudian tertawa mendengar perkataan Hotman.

Hotman selanjutnya menjelaskan jika nanti dirinya maju sebagai cawapres maka semua menteri harus wanita.

Ridwan Kamil Dinilai Tak Cocok Dampingi Prabowo

Di sisi lain, sosok calon wakil presiden (cawapres) diyakini akan menjadi penentu kemenangan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti.

Namun dari beberapa cawapres potensial, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menparekraf Sandiaga Uno dipastikan tidak cocok menjadi pendamping Prabowo di 2024 nanti.

Dikutip TribunWow dari tvonenews, analisis ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat ngopi bareng di kedai kopi Yumaju, Bandung, Rabu (23/1/2019). Terbaru, pengamat menilai Ridwan Kamil dan Sandiaga sama-sama tak cocok mendampingi Ketum Gerindra Prabowo Subianto di 2024. (KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI)

Baca juga: Restu Prabowo dan Keikhlasan Sandiaga Uno Antar Anies Baswedan Jadi Gubernur DKI, Berikut Kisahnya

Hanta awalnya menjelaskan bahwa Prabowo maju di 2024 karena memiliki banyak keunggulan.

Mulai dari efek ekor jas atau coat tail effect yang akan menguntungkan Partai Gerindra meskipun nanti kalah.

Faktor selanjutnya adalah elektabilitas yang stabil hingga restu dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Hanta menjelaskan, saat ini ujian bagi Prabowo adalah untuk mendapatkan koalisi tanpa harus memaksakan tokoh yang tak kompeten menjadi cawapres.

Hanta menegaskan Prabowo butuh sosok cawapres yang bisa membantu dari sisi elektabilitas dan memperkuat daerah di mana Prabowo lemah.

Ia mencontohkan, elektabilitas Prabowo akan naik jika mendapatkan dukungan dari kelompok NU.

Sementara itu tokoh yang mendapat dukungan dari NU di antaranya adalah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Menurut Hanta sosok cawapres di Pilpres 2024 nanti menjadi penentu sebab petahana sudah tidak ikut dalam pemilihan.

Hanta lalu menjelaskan tokoh-tokoh seperti Ridwan Kamil dan Sandiaga tidak cocok menjadi cawapres Prabowo karena basis pendukung yang mirip.

"Orang-orang seperti Ridwan Kamil, seperti Sandiaga Uno memang kurang cocok dengan Pak Prabowo," terang Hanta. (TribunWow.com/Anung)

Baca Artikel Terkait Lainnya