"Tidak heran kalau kemudian NasDem deklarasi Anies, itu sudah muncul kekecewaan."
Adi menyampaikan kekecewaan saat ini datang dari kedua belah pihak, baik itu simpatisan Anies Baswedan ataupun NasDem.
Ia mencontohkan simpatisan Anies berasal dari kubu PA 212 dan kelompok-kelompok Islam seperti kelompok pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) yang masih satu poros.
"Ini adalah efek menyatukan dua kubu yang cukup ekstrem," jelas Adi.
Menurut Adi kini NasDem sedang memperhitungkan selanjutnya, apakah akan berpikir ulang soal mengusung Anies di 2024 jika tren dukungan terus negatif.
Atau mantap terus maju karena terlanjur mendeklarasikan Anies.
Di sisi lain, kritikan keras disampaikan Eggi Sudjana selaku tim pengacara ulama dan aktivis Islam terhadap Anies.
Kritikan ini dilontarkan oleh Eggi Sudjana lantaran Anies Baswedan kini telah maju sebagai calon presiden (capres) di 2024 dari partai Nasional Demokrat (NasDem).
Dikutip TribunWow dari acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Sabtu (8/10/2022), Eggi Sudjana menyoroti rekam jejak NasDem yang menurutnya tidak memiliki sumbangsih terhadap umat muslim.
Baca juga: Duet Anies-Ganjar dan Prabowo-Jokowi di 2024 Diyakini Hanya akan Datangkan Masalah
"Mereka itu track record-nya enggak ada sedikit pun untuk Islam," kata Eggi.
Eggi lalu menyebut ada beberapa kader NasDem yang pernah berurusan dengan hukum karena menghina agama Islam.
Terkait sikap Persatuan Alumni (PA) 212 terhadap Anies, Eggi menyatakan sampai saat ini kubu Habib Rizieq Shihab (HRS) belum menentukan pilihan dan jagoan mereka.
Ia menegaskan kubu HRS menginginkan adanya pakta integritas sebelum memutuskan akan mendukung siapa.
"Kalau dulu lewat sidang para ulama, membuat pakta integritas," kata Eggi.
"Saya lihat belum ada pakta integritas," ungkapnya.